TRIBUNHEALTH.COM - Meski seorang pensiunan ASN, pasangan suami istri ini hidup terlunta-lunta di hari tua.
Bagaimana tidak, dia terusir dari rumah setelah hartanya dikuras habis oleh anak tiri.
Kini keduanya diamankan Dinsos dan disediakan kos untuk tempat tinggal.
Melansir TribunJatim.com, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Cek Penerima BLT El Nino 2023 Rp 400 Ribu Bisa Pakai HP, Sangat Mudah dengan Klik Ini
Pensiunan ASN dan Guru Honorer
Pasangan suami istri ini adalah pensiunan ASN dan pensiunan guru honorer di Bangkalan, Jawa Timur.
MH (suami) dan MF (istri) hidup terlunta-lunta dan terusir dari rumahnya sendiri.
Diketahui, pasutri itu tujuh hari telah tinggal di rumah singgah, tempat milik Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Namun, kini mereka telah dipindahkan oleh Dinsos ke tempat indekos sementara dengan biaya ditanggung oleh mereka berdua.
Kepala Dinsos Bangkalan, Wibagio Suharta menjelaskan, pasangan suami istri itu tidak bisa terus-terusan tinggal di rumah singgah karena aturan.
Namun, Dinsos sudah menyewakan tempat kos agar mereka tidak terlunta-lunta.
“Sebulan ke depan, mereka tinggal di tempat kos dengan biaya dari pemerintah."
"Di bulan berikutnya, mereka sanggup untuk bayar sendiri,” terang Wibagio melalui sambungan telepon seluler, Selasa (28/11/2023), dikutip dari Kompas.com via TribunJabar.

Kondisi kesehatan sudah menurun
Bagio mengatakan, selama sepekan tinggal di rumah singgah, pensiun ASN dan istrinya mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Mulai dari makan dan kebutuhan lainnya, seperti obat-obatan.
“Mereka itu sudah lanjut usia, tidak hanya butuh makan dan minum, tapi juga butuh obat,” kata Bagio.
MH sendiri pernah mengalami stroke.
Sementara istrinya, MF merupakan pensiunan guru honorer dan kerap kali sakit-sakitan.
Pasutri ini merupakan warga Jalan Halim Perdana Kusuma, Kelurahan Tonjung, Kabupaten Bangkalan.
Baca juga: Sudah Telanjur Gunakan Kosmetik Bermerkuri, Apa yang Harus Dilakukan? Begini Jawaban dr. Arieffah
Harta dikuras anak tiri
Sebelumnya, keduanya memiliki rumah dan mobil.
Akan tetapi hartanya semua ludes.
Kadinsos mengatakan hal itu diduga karena semua hartanya dijual oleh anak tiri.
“Anak tirinya itu sering bermasalah dengan hukum. Hartanya habis dijual anak tirinya untuk menangani masalahnya sehingga ia terusir dari rumahnya karena dijual,” ungkap Bagio.
Sempat diusir dari kos
MH dan MF pertama kali ditemukan di emperan sebuah tempat indekos di belakang Stadion Gelora Bangkalan (SGB) pada Selasa (21/11/2023).
Keduanya dikeluarkan dari tempat indekos karena sudah tidak mampu membayar.
“Karena kami kasihan, kami bawa ke rumah singgah saat pertama kali ditemukan untuk ditampung,” terang Bagio.
Lebih lanjut, Bagio mengatakan tidak ada satu pun anggota keluarga suami istri itu datang menjenguk dan menjemputnya.
Dinsos pun memutuskan untuk memindahkan keduanya ke tempat indekos.
Baca juga: Gula Darah Bisa Melonjak saat Menstruasi, Pengidap Diabetes Perlu Waspada agar Tetap Terkontrol
Sempat tinggal bersama kakak
Sementara itu, Subaidi, adik kandung MF mengaku bahwa kakaknya sempat tinggal di rumahnya beberapa waktu.
Sedangkan istrinya memilih pulang ke rumahnya di Kediri, Jawa Timur.
Namun, MF tiba-tiba menghilang dan kembali tinggal bersama istrinya.
“Beberapa hari tinggal bersama saya, tapi kemudian menghilang. Kemudian ada informasi bahwa ia tinggal di tempat indekos bersama istrinya. Saya biarkan,” tuturnya.
Subaidi tahu jika kakaknya itu ditampung di rumah singgah milik Dinsos, namun dirinya enggan untuk menjemputya.Masalahnya karena tinggal bersama istrinya.
“Saya siap menampung kakak, tapi tidak siap dengan istrinya,” ungkap Subaidi.
Artikel ini diolah dari TribunJatim.com
(TribunHealth.com)