lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Memiliki disabilitas dan kekurangan fisik tidak menjadikan alasan untuk berpangku tangan.
Seperti yang dilakukan wanita disabilitas ini, yang tetap semangat berjualan burger demi menyambung hidup.
Karena kegigihannya ini, dia viral dan mendapat pujian dari netizen.
Warganet beramai-ramai memuji bagaimana dia mengelola kedainya meski memiliki disabilitas.
Melansir MS News, berikut ini fakta-faktanya.
Baca juga: Sudah Siapkan Dekorasi Mewah, Pasangan Pengantin Ini Kecewa Tak Ada Satu pun Tamu yang Hadir Resepsi
Jaheerah Nadzri alias Eerah yang berusia 29 tahun baru-baru ini menarik perhatian melalui video KL Foodie .
Kedainya diberi nama Eerah Burger dan beroperasi di Sepang, Selangor.
Netizen pun dibuat gagal fokus dengn senyum cerah Eerah yang ia tunjukkan kepada juru kamera sambil mengacungkan jempolnya dengan antusias.
Tak sendiri, dia menjalankan kedainya bersama sang ayah mulai pukul 18.00 hingga 00.00, dan libur pada Sabtu.
Sosok ayahnya juga terekam dalam video viral tersebut.
Baca juga: Tak Biasa, Pasangan Ini Lakukan Foto Pernikahan di Pemakaman Pakai Ornamen Peti Mati, Apa Maksudnya?
Viral di TikTok
Sebelumnya, Eerah sebenarnya sudah viral di TikTok berkat lebih dari 500.000 pengikutnya di platform tersebut.
Di profilnya, kita dapat melihat banyak video Eerah menjalani kehidupan sehari-harinya seperti wanita lain berusia 20-an.
Dalam salah satu video, ia terlihat merias wajah sebagai bagian dari rutinitas sorenya.
Meski mobilitasnya terbatas, ia terbukti cukup piawai mengaplikasikan eyeliner dan lip gloss.
Dia kemudian terlihat membawa sekotak besar roti burger ke dalam mobil sebelum menuju ke kios untuk mulai bekerja pada malam itu.
Tekadnya untuk menjalani kehidupan normal seringkali menuai reaksi kekaguman dari penonton.
Banyak di antara mereka yang mengatakan bahwa ia menginspirasi mereka untuk bekerja lebih keras dan lebih bersyukur.
Ayah ingin Eerah mendapat pasangan yang bisa gantikan dia ketika meninggal
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita Malaysia Sinar Harian, ayah Eerah, Nadzri Abdul Majid, mengungkapkan bahwa dia adalah satu-satunya anak perempuan di antara keempat anaknya.
Karena itu, dia sangat protektif terhadapnya.
Dia juga menceritakan bahwa dia selalu mendukung dan menemaninya karena Eeraj masih membutuhkan bantuan dalam pekerjaan apa pun yang dia lakukan.
“Dia belum pernah bekerja karena kurangnya kualifikasi, namun alasan utamanya adalah kondisi fisiknya yang mengharuskan dia mencari bantuan dari orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.
Selain itu, dia tidak bisa mengendarai mobil atau mengendarai sepeda motor.
Bahkan berkomunikasi dengan orang lain pun bisa menjadi sebuah tantangan.
Untuk itu, Pak Nadzri berharap Eerah bisa menemukan pasangan yang bisa merawatnya saat dia sudah tidak ada lagi.
Selain itu, ia sering mengingatkan saudara-saudara Eerah untuk menjaganya setelah ia meninggal.
Jika Eerah bisa mencari nafkah secara mandiri dan memiliki keluarga sendiri, dia akan merasa nyaman.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)
