TRIBUNHEALTH.COM - Sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser (MRKH) alias sindrom müllerian agenesis atau vaginal agenesis merupakan kelainan bawaan yang terjadi saat alat reproduksi tidak berkembang dengan baik.
Dengan kata lain kondisi ini menyebabkan rahim dan vagina tidak berkembang sempurna atau bahkan tidak ada.
Saat ini, MRKH diketahui terjadi pada 1 dari setiap 5.000 bayi perempuan yang lahir.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa MRKH syndrome terbilang sangat jarang terjadi.
Baca juga: BAHAYA Punggung Bayi yang Dikerok Pakai Koin, Dokter: Punggung Bayi Masih Lemah
Penyebab Terjadinya MRKH Syndrome

Penyebab terjadinya MRKH Syndrome menurut penelitian saat ini, belum ada yang pasti.
Namun diduga faktor genetika menjadi alasan terbesar terjadinya MRKH Syndrome.
“Penyebab MRKH ini, tidak ada satu hal penyebab yang pasti hingga saat ini, MRKH terjadi karena faktor genetik yakni seperti pembentukan protein yang tidak bisa bermutasi secara maksimal,“ penjelasan Dokter Spesialis Obgyn Subspesialis Uroginekologi dari RS dr. Moewardi Surakarta, dr. Yudhistya Ngundi Insan Ksyatria, pada saat wawancara di acara healthy talk yang disiarkan secara live streaming, Sabtu 9 September 2023.
Baca juga: Pola Makan Buruk Sebabkan Ejakulasi Dini, dr. Binsar Soroti Kebiasaan Makan Ayam Negeri

Jenis-jenis MRKH Syndrome
Sindrom MRKH memiliki 2 jenis utama, yakni:
MRKH Tipe 1
Tipe ini adalah bentuk yang paling umum dari MRKH.
Pada tipe ini, individu lahir tanpa rahim (kandungan), tetapi mereka biasanya memiliki ovarium yang normal.
MRKH Tipe 2
Tipe ini kurang familiar.
Selain absennya rahim dan bagian atas vagina yang tidak berkembang dengan baik, individu ini juga dapat memiliki kelainan organ lain yang berada di area panggul, seperti masalah ginjal atau kelainan pada ureta.
“Rahimnya terbentuk tapi darah menstruasinya tidak keluar, oleh sebab itu akan sakit, dan biasanya mereka datang ke dokter kandungan seusia 12 tahunan. Nah itu juga termasuk MRKH Syndrome, atau bahkan ada permasalahan yang berbeda dari setiap individunya,“ pungkasnya.
Pentingnya untuk dicatat bahwa syndrome MRKH ini adalah kondisi bawaan yang tidak dapat dihindari atau dicegah.
Diagnosis ini terbentuk karena pemeriksaan medis secara bertahap dan panjang, karena setiap permasalahan yang diderita oleh individu itu sendiri memiliki kondisi yang unik.
Pentingnya bagi individu tersebut, saat sudah di diagnosis MRKH untuk mencari dukungan medis maupun emosional untuk mengatasi tantangan yang terkait dengan kondisi tertentu sehingga bisa memilih pengobatan yang sangat bervariasi tergantung dari keadaan individu tersebut.
(TribunHealth.com/Rima)