TRIBUNHEALTH.COM - Dokter Spesialis Jantung Surakarta, dr. Nanda Nurkusumasari, Sp.JP. FIHA menjelaskan manfaat pemasangan ring jantung.
Kepada TribunHealth.com, dokter yang bertugas di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah menyebut pemasangan ring jantung akan menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.
Artinya peluang seseorang untuk hidup lebih lama menjadi lebih besar.
Pasalnya penyakit jantung merupakan penyakit serius.
Persentase kematian pada penderita penyakit ini cukup tinggi.
"Jadi, kalau kita ngomong tentang serangan jantung ya, kita ngomong serangan jantung tuh konsepnya ada 10 orang kena serangan jantung, 8 orang ini kemungkinan besar risiko meninggal dunia," katanya ketika menjadi narasumber program Healthy Talk TribunHealth.com.
Baca juga: Jamaah Haji Tak Menggubris saat Diajak Turun Pesawat, Ternyata Sudah Meninggal Serangan Jantung
Dengan pemasangan ring, angka risiko tersebut bsia turun secara signifikan.
"Ketika kita lakukan pemasangan ring ya pada pasien serangan jantung, risiko ini turun hanya sekitar sekitar 40 persen."
"Jadi, memang pada pasien serangan jantung sangat penting untuk dilakukan pembukaan segera, ya, salah satunya dengan menggunakan pemasangan stent atau ring jantun."
"Sehingga meningkatkan harapan hidup," tandasnya sekali lagi.
Meski tingkat keberhasilan bisa beragam, umumnya gejala pasien akan membaik setelah melakukan prosedur ini.
"Untuk yang stable sendiri, angka keberhasilannya biasanya tergantung tingkat keparahan dari sumbatan pembuluh darah ini."
"Tetapi sebagian besar keluhan pasien pasti akan membaik setelah dilakukan pemasangan ring atau stent."
Baca juga: 5 Tips Mencegah Penyakit Jantung, Terapkan Pola Hidup Sehat hingga Rajin Olahraga
Tanda-tanda seseorang perlu ring jantung
Ring jantung merupakan prosedur yang dipasang pada arteri koroner penderita penyakit jantung koroner.
"Jadi, penyakit jantung koroner kita bagi menjadi dua spektrum. Yang pertama adalah penyakit jantung koroner yang stabil, di mana plaknya ini tidak lepas."
"Jadi di dinding dia stabil, cuma alirannya sudah terganggu. Biasanya gejalanya muncul ketika dia dipakai untuk aktivitas berat atau ada stres emosional yang memicu, namun hilang ketika istirahat. Itu yang pertama."
Baca juga: Tak Selalu Serangan Jantung, Nyeri Dada Bisa Disebabkan Sederet Hal Berikut, Termasuk Sakit Maag
"Lalu kedua adalah penyakit jantung koroner yang sangat berat yang disebut dengan serangan jantung."
"Jadi ini terjadi ketika sumbatannya sudah menyumbat, biasanya lebih dari 75 persen atau bahkan 90 persen, atau bahkan total atau yang awalnya stabil."
"Tadi sumbatannya lepas sehingga menutup total dari aliran pembuluh darah di arteri koroner, sehingga menyebabkan serangan jantung," pungasnya.