lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo ikut berkomentar mengenai tren wisuda di jenjang pendidikan mulai dari Taan Kanak-kanak (TK) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Kini tren wisuda dari TK hingga SMA mulai dikeluhkan para orangtua lantaran dikabarkan menggunakan dana dari kantong oribadi orang tua siswa itu sendiri.
Ketika dimintai tanggapan terkait tren wisuda di tingkat sekolah, Gribran sempat terkejut.
"Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," kata Anang, Selasa (13/6/2023) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Terkuak Postingan Sindiran dan Tangisan Nila, Karyawati Indomaret Sebelum Ditemukan Meninggal
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah yang tentu tidak membebani pihak orangtua.
Kendati begitu, Gibran menyerahkan kembali ke pihak sekolah dan orang tua siswa.
"Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," kata Anang, Selasa (13/6/2023) dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah yang tentu tidak membebani pihak orangtua.
Sementara itu, banyaknya acara di luar kegiatan belajar mengajar (KBM) untuk siswa juga disoroti Gibran.
Salah satunya seperti kegiatan outbond yang juga berpotensi menjadi beban tambahan biaya sekolah bagi orangtua siswa.
Baca juga: Kakak Perempuan Virgoun Marah Imbas harga Diri sang Adik Diinjak, Minta Inara Rusli Becermin
Gibran pun menghimbau agar hal-hal demikian tidak membebani orangtua siswa.
"SD? Protes-protes? Ya nanti tak cek e ya, pokoknya jangan sampai membebani orang tua murid lah ya," ucap Gibran.
"Jangan terlalu berlebihan juga lah ya," tambahnya.
Tanggapan Kemendikbud
Sementara itu, acara wisuda kelulusan untuk siswa di jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA memang sedang menjadi topik yang ramai dibicarakan belakangan ini.
Tren itupun mendapat respon dari Kementrian Pendidikan, Budaya, RIset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek, Anang Ristanto buka suara terkait polemik wisuda jenjang sekolah.
Baca juga: Tak Bisa Foto dengan Rayyanza, Putri Ariani Sedih, Nagita Tak Enak Jelaskan Alasannya
Menurut Anang, kegiatan wisuda dari jenjang PAUD/TK, SD, SMP, hingga SMA merupakan kegiatan yang opsional.
Pihaknya menjelaskan, Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 menyebutkan bahwa kegiatan bersama antara satuan pendidikan yang melibatkan orangtua harus didiskusikan dengan komite sekolah.
"Kemendikbud Ristek mengimbau agar pihak sekolah dapat berkomunikasi dan bekerja sama dengan komite sekolah dan persatuan orangtua murid dan guru (POMG)," kata Anang, Selasa (13/6/2023) dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, hal ini dilakukan untuk menentukan pilihan yang terbaik untuk setiap sekolah yang tentu tidak membebani pihak orangtua.
(TribunHealth.com/PP)
