TRIBUNHEALTH.COM - Sudah tidak asing dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Penyakit hipertensi sering disebut sebagai penyakit sejuta umat.
Berikut pandangan dr. Mustopa mengenai anggapan tersebut.
Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Nirmala Suri Sukoharjo, dr. Mustopa menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com.
Baca juga: 2 Tata Cara Mengatasi Hipertensi yang Disampaikan dr. Mustopa Sp.PD, Ini Penjelasannya
"Hampir sebagian besar, memang banyak ya. Kalau sejuta umat gak sih, Indonesia penduduknya beratus-ratus juta. Mungkin lebih dari sejuta ya. Malah sebenarnya bukan sejuta umat yang lebih menakutkan, malah yang sering disebut itu Silent killer," ujar dr. Mustopa.
Penderita tensi tinggi atau hipertensi banyak yang tidak terdeteksi.
"Entah dia gak pernah cek kesehatannya, entah dia gak merasa ada kelainan. 'Gak papa kok ga ada pusing, gak papa kok gak ada sakit leher, gak ada keluhan darah tinggi. Kok tiba-tiba tensi saya tinggi' nah itu yang menjadi silent killer yang lebih banyak itu disitu," lajutnya.
Baca juga: Sederet Komplikasi dari Hipertensi yang Perlu Diwaspadai, Ini Penjelasan dr. Mustopa Sp.PD
Pasien datang dan tensi sudah 200, maka dikatakan sudah telat.
"Memang akhir-akhir ini banyak terjadi kasusnya, yaitu lebih ke arah pola hidup yang kurang baik, yang makin kesini makin banyak makanan macam-macam. Itu yang berisiko," paparnya.
Maka dari itu bisa berhubungan sejuta umat, tapi yang paling ditakutkan adalah silent killer.
Jadi kita tidak sadar bila mendeirta hipertensi.
"Sering pusing-pusing ngiranya kita kecapekan, tapi ternyata setelah ditensi 170 atau 180 gitu."
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health, bersama dengan dr. Mustopa, Sp.PD. Seorang dokter spesialis penyakit dalam RS Nirmala Suri Sukoharjo.
(TribunHealth.com/PP)