Breaking News:

Mencukur Rambut Kemaluan Akan Pengaruhi Kelembaban Organ Reproduksi, Tak Ada Hubungan dengan Seksual

Menurut Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS tidak ada pengaruhnya antara keberadaan rambut di daerah kemaluan dengan kemampuan seksual.

grid.id
Ilustrasi rambut pubis atau kemaluan, begini kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS 

TRIBUNHEALTH.COM - Beberapa orang mungkin terasa nyaman dengan adanya rambut pubis atau kelamin.

Namun sebagian lagi rupanya tidak nyaman dengan adanya rambut pubis sehingga kerap mencukurnya.

Sebelum mencukurnya sebaiknya sobat sehat mengetahui manfaat adanya rambut pubis.

Rambut pubis berguna menjaga kelembaban di sekitar alat reproduksi.

Baca juga: SOSOK Pelatih Silat di Klaten yang Tendang Siswa SMP hingga Tewas, Polisi Tak Tahan Tersangka

Apabila rambut pubis dicukur, maka akan terganggu kelembabannya.

dr. Binsar menyarankan agar sobat sehat tidak mencukur rambut kemaluan.

"Saran saya tetap aja apa adanya," tegas Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS.

Ilustrasi rambut pubis atau kemaluan, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Ilustrasi rambut pubis atau kemaluan, begini ulasan Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (grid.id)

"Ada banyak mitos di luaran sana yang mengatakan begini, kalau dihabiskan lebih bagus, kalau di habiskan lebih kelihatan macho, lebih kelihatan luar biasa, itu mitos ya," terangnya.

Pasalnya tidak ada pengaruhnya antara keberadaan rambut di daerah kemaluan atau organ reproduksi dengan kemampuan seksual.

"Tidak ada pengaruhnya antara ada atau tidak ada dari rambut kemaluan tersebut," ulas dr. Binsar.

2 dari 3 halaman

Keberadaan rambut di sekitar organ-organ reproduksi hanya bermanfaat untuk kesehatan organ reproduksi.

Baca juga: Gadis SMA Berzina dengan Pengangguran di Aceh, Awalnya Nolak Tapi Seminggu Bisa 3 hingga 4 Kali

Sedangkan kalau ada masalah terkait kemampuan seksualitas, maka jelas berpengaruh atau disebabkan oleh status hormon baik pria maupun wanita.

Selain itu juga dipengaruhi adanya komorbid atau penyakit penyerta.

Kita semua tahu bahwa seorang wanita yang mengalami diabetes juga bisa mengalami vagina yang kering dimana pembasahannya akan terhambat.

Dokter menyebutkan bahwa pria yang mengalami diabetes akan mengalami ereksi yang kurang.

Baca juga: Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2023, Ini Ucapan yang Cocok Dibagikan di Sosial Media

Gairah seksual tidak disebabkan ada atau tidaknya rambut kemaluan.

ilustrasi gairah seksual pasangan suami istri, dr. Binsar sebut tidak dipengaruhi oleh rambut pubis
ilustrasi gairah seksual pasangan suami istri, dr. Binsar sebut tidak dipengaruhi oleh rambut pubis (lifestyle.kompas.com)

Lantas apa yang terjadi jika rambut kemaluan atau pubis tidak ada?

"Kita harus tahu, kalau ada lalu diperbaiki maka itu bermasalah tetapi pada poin nomor dua kalau itu tidak ada dari awal. Nah, kalau rambut kemaluan tidak ada dari awal, hati-hati dengan problem yang namanya kelainan kromosom, problem yang namanya kelainan hormonal atau problem yang namanya pubertas yang terlambat," pungkasnya.

Baca juga: KPK Sita Aset Milik Rafael Alun Trisambodo: Kendaraan hingga Sejumlah Properti

Dalam kondisi seperti ini, sobat sehat seyogyanya berhati-hati.

Karena yang bisa dipastikan adalah kalau rambut pubis tidak tumbuh maka organ reproduksi tidak berkembang.

3 dari 3 halaman

Tidak adanya pertumbuhan rambut kemaluan, maka kemampuan seksual pria maupun wanita tidak akan berjalan dengan baik.

Jadi kemampuan fertilitas akan terhambat.

Baca juga: Jangan Dicukur, Ini Fungsi Rambut Pubis atau Rambut yang Tumbuh di Kelamin

Bahkan kemampuan untuk membuahi juga akan mengalami gangguan.

ilustrasi kemampuan seksual, ini kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
ilustrasi kemampuan seksual, ini kata Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS (kompas.com)

Klik di sini untuk mendapatkan referensi sabun pencuci vagina.

Penjelasan ini disampaikan oleh Medical Sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dalam tayangan YouTube Tribun Timur program Edukasi Seksual edisi 17 Maret 2022.

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lainnya di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMedical Sexologistkesehatan seksualOrgan Reproduksidr. Binsar Martin Sinaga
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved