lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Pernihakan adalah hal yang membahagiakan.
Namun, kini pernikahan berujung duka lantaran mempelai wanita tidak mau naik mobil pengantin karena hadiah pernikahan dari mempelai pria kurang Rp 21 juta.
Mempelai wanita merasa ia tak dihargai oleh suaminya.
Melansir dari laman TribunTrends.com, mengetahui istri barunya tak mau bersamamnya, mempelai pria pun nekat mengakhiri hidup dengan menggigit lidahnya sendiri.
Dikurip dari EVA, Minggu (21/5/2023), upacara pernikahan adalah prosedur yang sangat diperlukan dalam proses pernikahan di Tiongkok.
Baca juga: Ini Jadwal Final Voli AVC Bahrain 2023,Dendam Kesumat Bhayangkara Presisi ke Jepang Suntory Sunbirds
Setelah kedua keluarga berbicara dan berdiskusi, keluarga mempelai wanita akan membuat permintaan untuk syarat pernikahan.
Biasanya permintaan uang dan hadiah, kemudian keluarga mempelai pria akan bernegosiasi dan memenuhi permintaan tersebut.
Di hari pernikahan, keluarga mempelai pria akan membawa bingkisan tersebut untuk mempelai wanita dan keluarga mempelai wanita.
Akad nikah dianggap sebagai penegasan akad nikah antara kedua keluarga yaitu keluarga laki-laki dan keluarga perempuan.
Selain itu, upacara pernikahan juga memiliki arti “membeli stroberi” karena setelah menikah, seorang wanita akan pindah tinggal bersama suaminya.
Dan dengan sepenuh hati mengurus keluarga suaminya, tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus rumah ibu seperti dulu.
Di sisi lain, bingkisan pernikahan ini juga diletakkan di altar leluhur sebagai ucapan terima kasih kepada keluarga mempelai wanita karena telah melahirkan dan merawat menantu untuk keluarga mempelai pria.
Baca juga: Pakar Bedah Mulut dan Maksilofasial Internasional Hadir di Malaysia, Pembicara: Wakil Rektor Unhas
Tapi hanya karena upacara pernikahan, banyak tragedi terjadi.
Zhang, yang tinggal di kota Shangqiu, provinsi Henan, China, menceritakan sebuah kisah yang disaksikannya sendiri belum lama ini.
Menurut Truong, Ha dan Tieu Man telah saling mencintai sejak kuliah.
Tiga tahun kemudian, pasangan itu memutuskan untuk menikah.
Sayang sekali acara yang begitu menggembirakan berubah menjadi pemakaman hanya karena pertunangan.
Awalnya, kedua keluarga sepakat bahwa keluarga mempelai pria akan memberi keluarga mempelai wanita 200.000 yuan (Rp 426,2 juta) sebagai hadiah pada hari pernikahan.
Namun, pada hari pernikahan, keluarga Ha hanya bisa menyiapkan 190.000 yuan (Rp 404,9 juta), dan masih kekurangan 10.000 yuan (Rp 21 juta).
Bahkan, keluarga Ha harus meminjam ke mana-mana dari kerabat hingga teman untuk memiliki cukup uang untuk membuat calon pengantin.
Saat mengetahui bahwa upacara pernikahan masih kurang, meski tidak terlalu banyak, Tieu Man masih mengungkapkan rasa tidak nyaman dan frustasi di dirinya.
Baca juga: dr. Satya Perdana Ungkap Penyebab Warna Bibir Menghitam Tersering yang Perlu Kita Sadari
Ia mengira Ha tidak menepati janjinya.
Setelah itu, pengantin Tieu Man menolak untuk menginjak mobil bunga untuk pergi ke rumah suaminya.
Melihat hal ini, pengantin pria Ha memohon dan membujuk Nona Tieu Man berulang kali, menunjukkan situasinya yang sulit, dan berjanji akan menebusnya di masa depan.
Kerabat dan teman-teman juga membujuk Tieu Min, tetapi dia tidak mendengarkan.
Ia bersikeras bahwa jika dia tidak memiliki cukup pengiring pengantin, dia tidak akan kembali ke rumah suaminya.
Untuk mengatur pernikahan ini, keluarga Ha harus memiliki banyak hutang.
Di tengah keramaian pesta pernikahan, ia kembali menghadapi tekanan dan kehilangan muka.
Saat putus asa, Ha kehilangan kendali, menggigit lidahnya sendiri untuk bunuh diri.
Baca juga: Momen Bridal Shower, Geng BlekPunk Ngakunya Acara Jessica Mila, Padahal Bareng Enzy Storia
Ketakutan dengan tindakan ini, Tieu Man dengan cepat memanggil ambulans, tetapi sayangnya tidak mungkin lagi, dia meninggal dunia karena kehilangan banyak darah.
Pernikahan berubah menjadi pemakaman hanya dengan 10.000 yuan, Xiaomin menyesalinya tetapi tidak dapat mengubah apa pun.
Dua keluarga juga mengalami tragedi yang mengerikan, satu kehilangan seorang putra, yang lain menderita reputasi buruk seumur hidup.
(TribunHealth.com/PP)
