TRIBUNHEALTH.COM - Bila impotensi terjadi pada seorang pria, apakah bisa diobati?
Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Warta kota Production.
"Sangat bisa. Perbaikan pembuluh darah itu sangat bisa, tetapi perlu tau bahwa tidak ada lagi pola pengobatan meminum obat sebelum hubungan seks, maka ereksi itu akan baik ya," ujar dr. Binsar Martin
"Itu udah ditinggalkan, karena 3 sampai 6 bulan meminum obat seperti model tadi akan resisten. Begitu juga dengan wantia, perlu diperbaiki," lanjutnya
Sedangkan pada wanita berbeda cara penanganannya.
Klik link berikut dan dapatkan produk yang membantu menjaga kesehatan anda.

Baca juga: Selain Pria, Apakah Wanita bisa Mengalami Impotensi? Simak Penuturan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Pada wanita perlu diketahui terlebih dahulu penyebabnya.
Sehingga ketidakmampuan atau ketidak berdayaan untuk melakukan hubungan seksual itu bisa diperbaiki.
Impotensi itu sebenarnya "Tidak bisa ereksi" pada pria, tapi impotensi pada wanita bisa terjadi.
"Impotensi terjadi pada wanita yang sudah tidak bisa lagi berhubungan seksual. Nyeri pada saat berhubungan, Dispareunia. Istilahnya impoten, walaupun terminologi impotensi itu ditujukan pada laki-laki" lanjutnya
"Hasrat punya, tapi gak bisa. Istilahnya di dalam terminologi fase gangguan seksual, fase gairah atau hasrat ada tapi bangkitnya gak punya," imbuhnya
Baca juga: Ketahui Indikasi Mengukur Kemampuan Ereksi, Segera ke Dokter untuk Cegah Impotensi
Bangkitan itu kemampuan untuk melakukan hubungan seksual.
Perlu kita ketahui, bangkitan ini berlaku bagi pria maupun wanita.
Mengapa bisa terjadi demikian?
"Ada banyak faktor, sexual life atau kehidupan seksual itu ditentukan oleh 2, yang pertama adalah hormon. Baik bagi pria maupun wanita" kata dr. Binsar
"Bagi pria adalah ereksinya, sehingga ereksinya gak bisa karena pembuluh darah terganggu walaupun hormonnya bagus. Sehingga libidonya tetap kuat, tetap bagus tapi dia gak bisa ereksi karena apa? pembuluh darah terganggu" ujarnya
"Kalau wanita, mungkin dia memiliki hasrat tapi dia tidak bisa terjadi pembasahan. Sehingga kering dan akhirnya mengalami yang namanya gangguan pada saat penetrasi. Nyeri pada saat penetrasi yang namanya Dispareunia," lanjutnya
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota production bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS. Seorang medical sexolog.
(TribunHealth.com/PP)