TRIBUNHEALTH.COM - Sekarang ada fenomena resesi seks atau menghindari berhubungan seksual.
Dari survei yang dibaca, mereka ketakutan biaya hidup semakin tinggi karena mempunyai anak, bagaimana menurut dr. Binsar?
Medical sexolog, dr. Binsar Martin Sinaga menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube Warta Kota Production.
"Ini kan gaya hidup membingungkan sekarang. Jadi sebenarnya resesi seks itu resesi dari seks yang berkomitmen. Menikah dan komitmen punya anak. Tapi untuk free sex, mereka tetap," kata dr. Binsar.

Baca juga: Memiliki Tubuh Bugar tapi Sering Kelelahan saat Lakukan Hubungan Seksual? Begini Jawaban dr. Binsar
"Ikatan pernikahan, biaya hidup 4 kali lipat artinya punya anak, punya rumah tangga dan semua-semuanya. Pernikahan itu kan 4 pilar, kita harus tahu. Prokreasi punya anak, rekreasi keintiman, lalu namanya relasi (hubungan suami istri bagaimana), baru institusi pernikahan," lanjutnya.
Memang pernikahan biaya besar dan mungkin itulah yang dihindari.
"Tetapi untuk yang namanya naluri manusianya, seks yang istilahnya nalurinya ya saya gak yakin itu resesi. Cuma seks yang berkomitmen, itu yang mungkin dihindari. Karena itu mereka gak mau punya anak, ndak mau menikah, " ujar dr. Binsar
"Akan tetapi untuk seks bebas ya mungkin mereka fine-fine aja gitu," imbuhnya
Baca juga: Fungsi Seksual Pria dan Wanita Memiliki Empat Tahap, Berikut Penjelasan Medical Sexologist
Sebelum berhubungan seksual, apa saja yang perlu disiapkan?
"Yang penting disiapkan adalah fisiknya baik, yang kedua adalah bagaimana berhubungan seks yang baik. Jadi sex education-nya harus benar," ujar dr. Binsar Martin.
Beberapa hal yang harus disiapkan sebelum berhubungan seksual ialah sebagai berikut:
- Tubuh harus bugar
- Harus memahami sex education
Artinya, bagaimana berhubungan seksual yang baik, bagaimana memperoleh orgasme pada seorang pria dan wanita.
Baca juga: dr. Binsar Martin: Wanita Pasca Menopause Tidak bisa Hamil Kembali
- Ketika mengalami problem harus support satu sama lain
- Harus diketahui pada waktu seseorang menikah, 2 tahun adalah masa di mana ia dikatakan infertil atau tidak.
Jika di atas 2 tahun tidak mengalami kehamilan, berarti infertil.
Berarti harus segera ke dokter dan mendapatkan pengobatan.
"Tetapi pada intinya gak ada persiapan spesifik. Yang penting dia mencintai betul, jangan sampai tidak mencintailah. Itu aja." lanjutnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Warta Kota Production bersama dengan dr. Binsar Martin Sinaga FIAS. Seorang medical sexolog.
(TribunHealth.com/PP)