TRIBUNHEALTH.COM - Saat pandemi seseorang tidak terserang covid-19 dan mengalami hepatitis A, apa yang harus dilakukan?
"Virus hepatitis A ini bisa bergejala dan bisa tidak, dia bisa bersifat sakitnya berat atau sakitnya ringan." kata dr. Caturya Windy.
"Karena penyebarannya lewat makanan atau tercemar, orang yang terinfeksi hepatitis A sebaiknya jaga pertama bedrest dulu, iistirahat sampai tubuhnya benar-benar kuat."
"Konsumsi asupan makanan yang bergizi, vitamin seperti itu."

Baca juga: Sudah Positif Mengalami Hepatitis A Tetapi Tidak Bergejala? Simak Tanggapan dr. Caturya Windy
Dokter dari RSBP Batam, dr. Caturya Windy menyampaikan, penyakit ini sebenarnya bisa sembuh tanpa meninggalkan cacat.
Hepatitis A bukan penyakit yang bisa menahun.
"Selama masih sakit seperti itu, istirahat, makan bergizi, minum vitamin," imbuhnya
Terdapat 5 jenis hepatitis yakni hepatitis A, B, C, D dan hepatitis E.
Penyakit hepatitis ini merupakan peradangan pada hati yang disebabkan oleh virus.
Baca juga: dr. Caturya Windy: Rambut Rontok Tidak Ada Kaitannya dengan Hepatitis A
Penularan hepatitis A yakni melalui makanan atau minuman yang tercemar.
Hepatitis A merupakan penyakit yang ringan dan bisa sembuh tanpa cacat.
Dikarenakan penyebabnya ialah virus, maka bisa self limiting disease atau penyakit yang bisa sembuh sendiri dengan imun tubuh sendiri.
Imun tubuh seseorang tergantung dari makanan dan vitamin yang dikonsumsi.
Jika sudah sembuh dari hepatitis A, bisa saja mengalami kekambuhan kembali.
Baca juga: Apa Penyebab Mata Masih Terlihat Kuning pada Pasien dengan Riwayat Hepatitis A?
Penyebaran virus hepatitis A ialah dari makanan, apakah seseorang tersebut sering mengonsumsi makanan di pinggir jalan atau sering membeli makanan di pedagang kaki lima yang tidak menjaga higienitas.
Hanya saja, klinisnya akan lebih ringan karena tubuh sudah mengenal virus tersebut dan memiliki antibodi.
Sehingga ketika terserang kembali, virus sudah teratasi.
Penyembuhan itu tergantung dari sistem imun tubuh masing-masing dan kita tidak bisa menyamakan satu orang dengan orang lain.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Batam bersama dengan dr. Caturya Windy Cita Maellya. Seorang dokter di RSBP Batam.
(TribunHealth.com /PP)