Breaking News:

Dokter Obstetri dan Ginekologi Jelaskan Kriteria Boleh atau Tidaknya Ibu Hamil Puasa Ramadhan

Menurut dr. Fita Maulina, yang menjadi persoalan bukan boleh atau tidaknya ibu hamil untuk berpuasa, tetapi hal berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pexels
Ilustrasi - Dokter jelaskan boleh dan tidaknya ibu hamil berpuasa 

TRIBUNHEALTH.COM - Dalam agama, wanita hamil diperkenankan untuk tidak berpuasa Ramadhan dengan aturan tertentu.

Utamanya, hal ini berlaku jika ada kekhawatiran bahwa puasa dapat mempengaruhi kesehatan ibu, janin, atau keduanya.

Hal senada disampaikan oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Fita Maulina.

Menurut dr. Fita Maulina, yang menjadi persoalan bukan boleh atau tidaknya ibu hamil untuk berpuasa, melainkan mampu atau tidaknya.

Pasalnya dari sisi medis, berpuasa masih dimungkinkan bagi ibu hamil.

"Tapi kalau ibunya sehat janinnya sehat, boleh banget untuk berpuasa," jelasnya.

"Tapi mampu ngga nih pasiennya sendiri?"

Baca juga: Puasa Dapat Menghambat Proses Penuaan, Simak Penjelasan Ahli Gizi Berikut Ini

Kehamilan trimester 1 paling tak direkomendasikan

ilustrasi hamil trimester 1
ilustrasi hamil trimester 1 (health.kompas.com)

dr. Fita mengatakan ibu hamil yang paling tidak direkomendasikan adalah ketika berada pada trimester 1.

Dalam kondisi tersebut perubahan hormon belum stabil.

2 dari 4 halaman

Alasan ini pula yang menyebabkan ibu hamil masih memiliki berbagai keluhan.

"Wah banyak banget keluhan seputar mual muntah, sakit kepala, keram perut, dan lain sebagainya," paparnya dalam arsip tayangan Ayo Sehat Kompas TV, yang tayang di YouTube pada 20 April 2021.

"Padahal sebetulnya itu fisiologis banget, atau normal banget."

"Cuman karena mereka kurang tahu, dan kurang mendapatkan informasi yang cukup, makin panik makin stres. Udah deh, makin banyak keluhannya," papar dr. Fita.

Baca juga: Semangka Bagus dalam Menghidrasi Tubuh, Cocok Dimakan saat Buka Puasa Ramadhan

Ketika ada pasien yang mengalami hal itu, dokter akan melakukan edukasi terlebih dulu.

Namun jika keluhan terus ada, maka tidak direkomendasikan untuk berpuasa.

Dalam hal ini, penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter.

Dengan demikian dokter dapat mempertimbangkan apakah ibu hamil baiknya berpuasa atau tidak.

Perlu memperhatikan asupan nutrisi

ilustrasi ibu hamil mengonsumsi makanan bernutrisi
ilustrasi ibu hamil mengonsumsi makanan bernutrisi (freepik.com)

Satu di antara hal yang wajib diperhatikan ibu hamil adalah asupan nutrisi.

3 dari 4 halaman

Dia mencontohkan masa kehamilan trimester 1 yang butuh 1000 kalori dalam sehari.

"Ya udah diatur aja, pas sahur makan kurang lebih 500 kalori, pas buka puasa 500," jelasnya.

Lalu bagaimana cara mendapatkan asupan 500 kalori dalam sekali makan?

"Gimana sih dok caranya bikin 500 dalam satu piring? Apa lagi nanti nih pas trimester 3 sampai 2500 kalori."

Baca juga: Ahli Gizi Jelaskan Manfaat Puasa dari Sisi Medis, Bantu Mencegah Berbagai Penyakit

ilustrasi berbagai makanan bergizi untuk ibu hamil
ilustrasi berbagai makanan bergizi untuk ibu hamil (sajiansedap.gird.id)

Prinsipnya adalah memenuhi makronutrien dan mikronutrien.

Makronutrien adalah protein, karbohidrat, dan lemak.

Sementara mikronutrien mencangkup vitamin, mineral, serat, dan lain sebagainya.

"Pertama nasi," jelas dr Fita.

Kedua, ibu hamil perlu asupan protein baik hewani maupun nabati.

"Protein hewani ada daging, ayam, ikan. Setara sebenarnya 50 kalori."

4 dari 4 halaman

"Daging dua potong sedang, setara ikan segar, terserah apa saja. Setara ayam satu potong."

Berikutnya sayur tidak boleh tertinggal.

"Kemudian suplementasi vitamin wajib terus," pungkasnya.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologidr. Fita MaulinaJaninHamilRamadhan Haleem Pisang Asar Kue Cornflakes Sarang Laba-Laba Es Potong Es Cincau Ramadhan Sananta
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved