TRIBUNHEALTH.COM - Sabun kewanitaan tentunya sudah tidak asing bagi kebanyakan wanita.
Pasalnya penggunaan sabun kewanitaan ini dianggap dapat menjaga kebersihan di area kewanitaan dari keputihan hingga bau keputihan tersebut.
dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV menjelaskan, sebenarnya penggunaan sabun kewanitaan tidak dianjurkan karena dapat membunuh bakteri baik yang ada di vagina.
Untuk membersihkan keputihan cukup menggunakan air biasa saja, namun pada beberapa wanita yang mengalami keputihan berlebihan merasa tidak nyaman dengan kondisi tersebut.
Baca juga: dr. Putri Anitasari Paparkan Ciri-ciri Keputihan yang Disebabkan Karena Chlamydia Trachomatis

Baca juga: Kenali Penyebab hingga Ciri-ciri Vaginosis Bacterial, Keputihan yang Terjadi Karena Infeksi Bakteri
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Jika memang penggunaan sabun wanita sangat dibutuhkan ada baiknya berkonsultasi dengan dokter agar mendapatkan sabun yang tepat.
Sebelum memilih dan menggunakan sabun kewanitaan, dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV imbau untuk memperhatikan beberapa aturan berikut.
Baca juga: Waspada, Keputihan Dapat Terjadi Karena Infeksi Jamur, Berikut Kenali Penyebab hingga Ciri-cirinya

Baca juga: Kenali Ciri-ciri Keputihan Normal dan Tidak Normal yang Disampaikan oleh Dokter Kulit dan Kelamin
1. Pilihlah sabun kewanitaan yang memiliki aroma tidak menyengat
Penggunaan sabun kewanitaan yang memiliki aroma menyengat dinilai lebih berbahaya.
Pasalnya jika sabun tersebut memiliki wewangian yang menyengat artinya sabun tersebut memiliki kandungan kimia yang kuat.
Hal ini dapat menyebabkan area kewanitaan atau vagina mengalami iritasi.
Baca juga: Cegah Komplikasi, Dokter Imbau Segera Konsultasi Dokter jika Curiga Alami Keputihan Tidak Normal
2. Pilihlah sabun kewanitaan yang memiliki kandungan pH yang sesuai dengan vagina yaitu 3-4,5
Menurut dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV, jika pH yang digunakan pada sabun kewanitaan lebih dari 4,5 dapat menyebabkan ketidakseimbangan pada vagina.
Oleh karena itu, perhatikan kandungan pH pada sabun kewanitaan yang akan Anda gunakan.
Jaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit, klik di sini untuk mendapatkannya.
Baca juga: Tak hanya Dialami Usia Remaja dan Dewasa, Keputihan Bisa Terjadi pada Bayi hingga Pasca Menopause

Baca juga: Tidak Ada Keputihan, Bolehkah Gunakan Sabun Kewanitaan? Ini Kata dr. Adniana Nareswari, Sp.DV
3. Pilihlah sabun kewanitaan yang memiliki kandungan pelembap seperti glycerin
Glycerin dikenal juga sebagai zat humektan yang penting untuk menjaga kelembapan dan menghidrasi vagina.
Dengan adanya kandungan tersebut diharapkan vagina tidak mengalami kekeringan.
"Tapi sebenarnya kita tidak menyarankan menggunakan sabun kewanitaan tersebut."
"Namun ada beberapa pasien yang tidak puas hanya dengan menggunakan air saja."
"Oleh karena itu boleh menggunakan sabun kewanitaan namun harus sesuai dengan anjuran tersebut," jelas dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV.
Baca juga: Waspada, Penggunaan Alat Kontrasepsi IUD Rupanya Bisa Sebabkan Keputihan Tidak Wajar Bisa Terjadi
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV dalam tayangan YouTube Podcast Tribun Lampung News Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)