TRIBUNHEALTH.COM - Munculnya suara berdenging di telinga bisa menjadi indikator beberapa penyakit yang bisa jadi kompleks dan serius, tak terkecuali masalah pembuluh darah dan tumor.
Kondisi ini dikenal sebagai tinnitus dalam dunia medis.
Karena munculnya denging dalam telinga bisa disebabkan oleh berbagai hal, kondisi ini tak boleh dikesampingkan.
Dilansir TribunHealth.com dari India Times, berikut ini adalah sederet kemungkinan penyebab terjadinya tinnitus atau suara berdenging dalam telinga.
Tumor

Salah satu penyebab utama munculnya suara dering mungkin adalah perkembangan tumor kranial.
Neuroma Akustik adalah istilah medis untuk tumor jinak yang berkembang di saraf yang menghubungkan telinga ke otak tersebut.
Karena gangguan sinyal dan aliran darah, seseorang mungkin mendengar suara dering, memiliki kesulitan terkait keseimbangan, atau kehilangan pendengaran.
Baca juga: dr. Upik Sampaikan Perbedaan Tumor Jinak dan Tumor Ganas hingga Potensi Harapan Hidupnya
Pertumbuhan tulang abnormal di telinga tengah
Dr. Anish Gupta, konsultan utama - THT, Rumah Sakit CK Birla, Gurugram, India memberi penjelasan terkait hal ini.
"Terkadang pertumbuhan abnormal tulang di telinga tengah menyebabkan gangguan pendengaran, dan tinitus mungkin merupakan gejala paling awal yang harus diwaspadai," papar Dr. Anish Gupta.
Gangguan pada arteri atau vena

Jika seseorang sering mengalami bunyi dering, hal ini mungkin juga disebabkan karena darah dapat memberikan tekanan berlebih pada dinding pembuluh darah.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang tersebut mungkin menderita penyakit seperti hipertensi, pengerasan pembuluh darah/penumpukan plak (atherosclerosis), penonjolan pembuluh darah, Arterio-vena Malformasi atau aneurisma.
Baca juga: Obesitas adalah Awal dari Diabetes Tipe 2, Depresi Serta Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Gangguan Tiroid (hipotiroidisme)
Memang hipertiroidisme jarang terjadi dan kemungkinan mempengaruhi sistem pendengaran lebih sedikit.
Tapi tiroksin membantu perkembangan normal sistem pendengaran dan ketika tubuh memproduksi kurang dari jumlah tiroksin yang dibutuhkan, itu juga mempengaruhi kemampuan pendengaran.
Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa setidaknya 50 persen dari mereka yang menderita hipotiroidisme mengalami tinnitus dan dapat kehilangan kemampuan pendengarannya jika tindakan tepat waktu tidak dilakukan.
Kadar Hemoglobin rendah atau anemia

“Karena zat besi membantu mengangkut darah beroksigen ke seluruh tubuh, kekurangan zat besi menyebabkan arteri memompa lebih keras."
"Dalam kasus seperti itu, jantung berfungsi lebih keras dan mereka yang terkena dampak dapat mendengar detak jantung atau denyut nadinya. Jenis ini disebut tinitus berdenyut."
"Orang seperti itu juga rentan terhadap penyakit yang berhubungan dengan jantung,” pungkas Dr. Gupta.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)