Breaking News:

Berikut Masalah Utama yang Mungkin Dihadapi dalam Persalinan Prematur Menurut dr. Hafi Nurinasari

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes 70% persalinan prematur bisa menyebabkan mortalitas pada bayi.

pixabay.com
Ilustrasi bayi yang lahir prematur atau belum cukup bulan, begini ulasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes 

TRIBUNHEALTH.COM – Sejumlah faktor risiko yang sering dikaitkan dengan terjadinya kelahiran prematur adalah riwayat kelahiran prematur, berat badan kurang, obesitas, diabetes, hipertensi, merokok, infeksi, usia ibu hamil, genetika, kehamilan kembar, jarak kehamilan yang terlalu dekat, gangguan plasenta hingga masalah lainnya.

Untuk membahas seputar kandungan, kita bisa bertanya langsung dengan dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes yang merupakan seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi (Kebidanan dan Kandungan).

dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes lahir di Surakarta, 08 Januari 1986.

Sejak lahir dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes tinggal di Surakarta, tepatnya di Jalan Brigjend Slamet Riyadi.

dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes memulai pendidikan S1 Kedokteran di UNS pada tahun 2004-2010.

Satu tahun berikutnya, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes melanjutkan S2 Magister Kesehatan di kampus yang sama hingga tahun 2015.

Di tahun yang sama, yaitu tahun 2011-2016 dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menempuh Program Spesialis Obstetri dan Ginekologi.

Baca juga: Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Benarkan Persalinan Prematur Bisa Disebabkan Faktor Genetik

Ilustrasi persalinan prematur atau belum cukup bulan, begini pemaparan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes
Ilustrasi persalinan prematur atau belum cukup bulan, begini pemaparan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes (pixabay.com)

Baca juga: Sebaiknya Pahami Dulu Beragam Manfaat Penggunaan Kawat Gigi Sebelum Memasangnya Pada Gigi

Kemudian pada tahun 2020 hingga sekarang, rupanya dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga sedang menghimpun ilmu di program Doktor, Fakultas Kedokteran UNS.

Pasalnya sejak tahun 2016, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes berkeja di berbagai rumah sakit, antara lain:

1. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Simo (2016-2017)

2 dari 4 halaman

2. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUD Moewardi (2017-2020)

3. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSU Hidayah Boyolali (2016-sekarang)

4. Dosen Non PNS FK UNS (2016-2019)

5. Dosen PNS FK UNS (2019-sekarang)

6. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS UNS (2019-sekarang)

7. Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Indosehat Karanganyar (2020-sekarang)

Meskipun sangat sibuk, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menyempatkan waktu untuk melakukan beragam pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial.

Adapun pengabdian masyarakat atau kegiatan sosial yang pernah dilakukan sejak tahun 2017 antara lain:

1. MOW (Manajemen Operatif Wanita) di RS Indosehat (2021)

2. Pemeriksaan IVA test di RS UNS (2020)

3 dari 4 halaman

3. Mengisi radio di Ria FM Surakarta (2019)

4. Mengisi radio di RRI Surakarta (2019)

5. Pemeriksaan IVA test di RSUD dr. Moewardi (2017)

6. Pemeriksaan ibu hamil dan USG gratis saat Dies Natalis UNS (2017)

Baca juga: dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP., FIHA Tegaskan jika Bantuan Hidup Dasar Sangat Penting Dipelajari

Profil dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes
Profil dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes (Dokumentasi Pribadi dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes)

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Henti Nafas dan Henti Jantung Menurut dr. Bayushi Eka Putra, Sp.JP.,FIHA

Tidak banyak orang tahu jika ternyata sejak tahun 2019-2020, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjadi koordinator Pendidikan Dokter Muda Obstetri dan Ginekologi di RS dr. Moewardi.

Pada tahun 2020 hingga saat ini, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes juga menjadi koordinator Pendidikan Dokter Muda Obstetri dan Ginekologi di RS UNS.

Pada tahun yang sama, yaitu 2020-sekarang dr. Hafi diamanahi menjadi gugus Kurikulum Dokter Muda FK UNS.

dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes akan menjawab segala pertanyaan sobat sehat terkait kesehatan kandungan.

Pertanyaan:

Apa saja masalah utama yang mungkin dihadapi dalam persalinan prematur?

4 dari 4 halaman

Pirtasya, tinggal di Denpasar.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes menjawab:

Jadi persalinan prematur adalah persalinan yang mungkin menimbulkan suatu kondisi yang sakit.

Mungkin bisa saja persalinan prematur ini 70 persen bisa menyebabkan mortalitas juga pada bayinya.

Sehingga memang banyak yang harus diperhatikan, dari aspek ibunya yang mungkin ada suatu kelainan seperti kelainan preeklampsia atau keracunan kehamilan, kemudian mungkin ada suatu kelainan pada plasentanya, seperti plasenta yang menutupi jalan lahir.

Kemudian juga faktor sosial ekonomi, faktor stres maternal yang tidak bisa kita singkirkan ya sangat berpengaruh.

Selain itu juga dari faktor janinnya yang mungkin ada suatu infeksi ketuban pecah dini, itu sangat tinggi faktor risiko terjadinya suatu kelahiran premature.

Kemudian selain itu juga stres maternal yang sangat berpengaruh, seperti dukungan psikososial dari keluarga, dukungan psikososial dari suami, hal ini sangat mendukung sekali untuk terjadinya suatu kehamilan yang sehat.

Kemudian juga usia, usia antara 20-35 tahun yang lebih direkomendasikan untuk menikah, artinya untuk hamil.

Baca juga: Ini yang Terjadi jika Terdapat Abses di Dalam Rongga Mulut, Idealnya Lakukan Pemeriksaan Setiap Hari

Ilustrasi anak yang lahir prematur, begini penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes
Ilustrasi anak yang lahir prematur, begini penjelasan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Hafi Nurinasari, Sp.OG., M.Kes (pixabay.com)

Baca juga: Masyarakat Bisa Vaksin Booster Kedua, Kemenkes: Segera Datang ke Faskes atau Pos Vaksinasi Terdekat

Karena kalau usia dibawah 20 tahun itu masuk faktor risiko juga karena organ reproduksi belum optimal untuk terjadi suatu kehamilan.

Di atas 35 tahun pun juga banyak risiko terjadinya kehamilan yang mungkin preeklampsia dan perdarahan sehingga usia juga sangat penting.

Selain itu juga jarak yang terlalu dekat, disarankan untuk dibawah 6 bulan jangan terlalu dekat kalau seumpamanya mau program kehamilan lagi lebih baik disarankan untuk merencanakan kehamilan diatas 2 tahun.

Sehingga memang anak mendapatkan suatu kasih sayang, mendapatkan ASI yang cukup, kemudian juga mendapatkan dukungan dari keluarga atau dukungan dari orang tuanya untuk tumbuh kembang bayinya.

Baca juga: Apakah Anak yang Lahir Prematur Memiliki Kecerdasan Lebih Tinggi Dibanding Anak yang Lahir Normal?

(Tribunhealth.com/DN)

Baca berita lain tentang kesehatan di sini.

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Hafi Nurinasarikelahiran prematur Kue Bluder Kim Cua Museum PETA
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved