Breaking News:

Pahami Manfaat Berhubungan Intim Jelang Persalinan dari dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG

Bila memang telah mendapatkan indikasi untuk caesar, maka berhubungan intim jelang persalinan tidak disarankan.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Freepik
Ilustrasi hubungan seksual jelang persalinan 

TRIBUNHEALTH.COM - Melakukan hubungan intim bersama pasangan sangat dianjurkan saat menjelang masa persalinan.

Pasalnya, dengan berhubungan intim dirasa dapat merangsang proses persalinan secara alamiah (normal).

Namun bila memang telah mendapatkan indikasi untuk caesar, maka berhubungan intim jelang persalinan tidak disarankan.

Baca juga: Seseorang yang Memiliki Riwayat Jantung Bawaan Tetap Diperbolehkan Hamil, Ini Kata dr. Bayushi

Sebaiknya jika hendak melakukan hubungan intim semasa kehamilan, ikuti panduan berhubungan intim yang aman dari dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG.

Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video, sejumlah ketentuan yang harus diperhatikan antara lain:

- Pastikan terlebih dahulu bahwa kehamilannya dalam keadaan baik

Ilustrasi ibu hamil yang sehat
Ilustrasi ibu hamil yang sehat (lifestyle.kompas.com)

- Tidak ada indikasi yang dapat membahayakan kehamilan, seperti riwayat pendarahan, prematur, pecah ketuban, dan posisi plasenta yang tidak berada di bawah

- Terdapat bukti bahwa mulut rahim dalam keadaan baik.

Secara Teori

Teori menyebutkan bahwa air mani atau cairan sperma laki-laki mengandung zat prostaglandin.

Baca juga: Alami Kanker Leher, Benarkah Indikasi Wanita Tidak Bisa Hamil? dr. Anik Suryaningsih Sp.OG Menjawab

2 dari 2 halaman

Zat prostaglandin ini dapat menyebabkan perlembutan mulut rahim. Namun pengaruhnya tidak terlalu besar.

Karena teori ini, membuat banyak masyarakat beranggapan bahwa berhubungan intim bisa menyebabkan bayi lahir prematur.

Justru yang dapat berdampak, apabila terdapat rangsangan puting dan vagina ketika melakukan aktivitas seksual.

Ilustrasi vagina
Ilustrasi vagina (Pixabay.com)

Lebih baik tindakan di atas dibatasi karena bisa memicu hormon oksitosin (hormon kebahagiaan) yang dapat memicu kontraksi.

Oleh karena itu, sebelum menjalani aktivitas seksual bersama pasangan selama masa kehamilan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Ibu Hamil Disarankan Melakukan Pemeriksaan Jantung, Begini Kata dr. Bayushi Eka

Penjelasan dr. Roland Frederik Lengkey, Sp.OG ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.

(Tribunhealth/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comhubungan intimdr. Roland Frederikhubungan seksual
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved