TRIBUNHEALTH.COM - Penyandang disabilitas sebagai salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial perlu mendapat perhatian agar mereka bisa melaksanakan fungsi sosialnya.
Penyandang disabilitas adalah mereka yang tubuhnya tidak normal sehingga menghambat kemampuannya untuk melaksanakan fungsi sosialnya di masyarakat.
Penanganan penyandang disabilitas
"Kalau kita berbicara disabilitas secara umum, tentu penanganan berarti berkaitan dengan layanan," ulas dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
"Apakah layanan-layanan yang kesehatan ya baik kesehatan fisik maupun kesehatan mental. Apakah layanan-layanan itu sudah inklusi," ucap dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
Baca juga: dr. Tika Mengimbau Agar Lingkungan Keluarga Selalu Kondusif untuk Perkembangan Anak Disabilitas

Baca juga: Jangan Mencium Bayi setelah Merokok karena Bisa Menularkan Partikel Berbahaya, Begini Kata Dokter
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSA UGM, dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Malioboro Blitz program Bincang Sehat edisi 18 Desember 2020.
"Maksudnya adalah apakah bisa memenuhi hak-hak mereka yang mengalami disabilitas. Ini kita bicara secara general," terang dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
"Misalnya nih ya, suatu rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat mudah nggak sih di akses orang untuk orang-orang yang disabilitas yang dia harus pakai kursi roda," ulas dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
"Dimana ternyata akses pintunya aja bertangga-tangga, kan sulit ya kalau orang dengan kursi roda harus naik tangga begitu kan. Ada nggak sih ruang yang menuju ke sana . Nah itu untuk akses," jelas dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
"Kemudian terkait inklusinya itu begini, ketika berkomunikasi ya untuk teman-teman difabel terkait dengan bicara begitu, dia tidak bisa bicara. Bagaimana komunikasinya itu bisa sampai ketika dia tidak bisa mengekspresikan apa yang dirasakan. Mungkin perlu seseorang translator begitu ya," imbuh dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
Baca juga: Steven Johnson Syndrome, Apakah hanya Karena Alergi Obat? Ini Tanggapan dr. Arieffah, Sp.KK

Baca juga: Menurut drg. Putu Eka Mery Utami Putri Sebaiknya Bleaching Gigi Dilakukan Pada Usia Diatas 17 Tahun
dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ mengatakan apakah pelayanan di setiap layanan kesehatan menyediakan translator.
Apabila tidak menyediakan, apakah pelayanan juga boleh memberi kesempatan orang lain sebagai pendamping orang yang menyandang disabilitas.
dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ menerangkan jika orang dengan disabilitas sama seperti orang-orang pada umumnya dimana ingin diakui keberadaannya.
Bahkan penyandang disabilitas juga tidak ingin dianggap jika kekurangannya menjadi suatu kelemahan.
"Jadi sebenarnya pada saat kita ingin memberikan bantuan kepada mereka role yang pertama adalah kita perlu bertanya, begitu. Jadi apa yang bisa saya bantu ya terkait dengan Anda, misalnya kalau dia pakai tongkat begitu ya dan dia membawa tas sebenarnya dia nggak minta di tuntun gitu lo," pungkas dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
"Dia cuman bisa nggak saya dibawakan barang saya begitu. Kan kalau kita nggak nanya kita nggak tahu ya, kita sebenarnya kasihan tapi ternyata itu membuat dia tidak nyaman karena dianggap tidak mampu," jelas dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ mengimbau untuk memperlakukan alat bantu dimana alat bantu pada penyandang disabilitas seperti bagian dari tubuhnya.
Baca juga: Ini Usia Anak yang Paling Banyak Alami Leukimia menurut dr. Olga Rasiyanti Siregar M.Ked Ped Sp. A K

Baca juga: Tips Cegah Anak Alami Gigi Berlubang Akibat Terbiasa Minum Susu pada Botol, Ikuti Panduan Dokter
Sebagai contoh pada penyandang disabilitas netra, tongkat digunakan sebagai petunjuk jalannya dan kita hormati tongkat tersebut sebagai bagian dari tubuhnya.
"Jangan dipakai main, jangan istilahnya penasaran tapi bukan memberikan suatu empati tapi justru malah merendahkan mereka," tambah dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ.
Baca juga: Sebelum Melakukan Bleaching Gigi, Sebaiknya Memahami Terlebih Dahulu Manfaat Perawatan Ini
Penjelasan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RSA UGM, dr. Tika Prasetiawati, Sp.KJ dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan ouTube Malioboro Blitz program Bincang Sehat edisi 18 Desember 2020.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.