TRIBUNHEALTH.COM - Tentunya kita sudah tidak asing dengan skizofrenia.
Tidak hanya depresi saja, skizofrenia ternyata masuk ke dalam gangguan mental.
Skizofrenia ialah gangguan mental yang kronis.
Umumnya gangguan mental disebabkan karena adanya masalah kehidupan
Apakah penderita skizofrenia bisa mengalami masalah kognitif seperti perhatian, konsentrasi berkurang dan gangguan memori?
Adib Setiawan mengatakan, tentunya skizofrenia akan berpengaruh terhadap konsentrasi, pikiran yang kacau, tidak sesuai dengan kenyataan, dan kadang kala tidak nyambung.
Baca juga: Begini Cara Membuat Penderita Skizofrenia Bisa Menjalani Aktivitas Sehari-hari dengan Baik
Misalnya sering tertawa sendiri atau tiba-tiba menangis bisa saja mempengaruhi ke kemampuan berpikir.
Skizofrenia merupakan gangguan kejiwaan yang paling kronis yang ditandai dengan adanya halusinasi dan delusi sehingga terjadi perubahan perilaku juga sikap.
Penyebab dari gangguan mental skizofrenia adalah tekanan kehidupan yang ekstrem.
Dalam kehidupan sehari-hari kadang kala tekanan hidup setiap orang berbeda-beda.
Apabila tekanan hidup sangat-sangat ekstrem, bisa memicu terjadinya skizofrenia.
Baca juga: Menarik Diri dari Lingkungan, Benarkah Gejala Mengalami Skizofrenia?
Tekanan-tekanan hidup sangat banyak, salah satunya tekanan kehidupan bisa menyebabkan depresi, bipolar, dan tentunya juga bisa menyebabkan skizofrenia.
Adib Setiawan menyampaikan, contoh dari tekanan hidup yang ekstrem misalnya kekerasan baik yang sifatnya verbal maupun fisik.
Selain ekstrem, ditambah lagi dengan peristiwa-peristiwa penyesuaian diri yang kurang.
Gejala utama dari skizofrenia yakni halusinasi dan delusi.
Tentunya gejala-gejala lain bisa dialami seperti mudah marah, tidak menerima kenyataan hidup, menyalahkan keadaan, menyalahkan orang lain, menyalahkan diri sendiri, dan juga terlalu pendiam.
Baca juga: Mood Swing yang Tak Terkontrol Berisiko Menyebabkan Skizofrenia, Psikolog Sebut Ini Kondisi Parah
Sama dengan penyakit lain, skizofrenia terbagi menjadi beberapa jenis tetapi yang jelas adanya halusinasi dan delusi menjadi ciri utama sehingga seseorang didiagnosis mengalami skizofrenia.
Skizofrenia biasanya diidap seseorang mulai dari usia remaja dikarenakan adanya tekanan kehidupan.
Dimana dengan tekanan yang ekstrem, seseorang tidak bisa menyesuaikan diri, menghadapi tekanan karena terbatasnya pengetahuan dan cara mengatasi masalah yang dihadapi.
Sehingga di usia remaja atau di usia kurang lebih 14 tahun ke atas bisa mengalami skizofrenia.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Adib Setiawan S.Psi., M.Psi. Seorang psikolog keluarga dan pendidikan anak di Psikolog Indonesia.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)