TRIBUNHEALTH.COM - Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan, Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) Universitas Hasanuddin (Unhas) mengikuti Simposium.
Simposium tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (ARSPTN) bekerja sama dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kegiatan ini bertemakan "Strategi Peningkatan Mutu RS PTN dan RSGM PTN", yang bertempat di Prama Sanur Beach Bali, (25-27 November 2022).
Baca juga: Lagi, FKG Unhas Gelar Kuliah Tamu dengan Hadirkan Pakar Kedokteran Gigi Anak dari Unair
Delegasi RSGMP UNHAS yang hadir diantaranya; Direktur (Andi Tajrin, drg., M.Kes., Sp.BM(K)., Wakil Direktur Bidang Akademik dan Pendidikan (Moh. Gozali, drg., MARS., Sp.BM(K)., Ketua Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi (Yossy Yoanita A., drg., M.KG, Sp.BM(K) dan Kepala Bidang Pelayanan Medik, Keperawatan dan Unggulan Layanan (Mukhtar Nur Anam, drg., Sp.BM).
drg. A Tajrin dalam pesannya kepada para delegasi, mengatakan untuk serius mengikuti Simposium agar ilmunya dapat diaplikasikan dalam pengembangan RSGMP Unhas kedepannya.

RSGMP Unhas merupakan Rumah Sakit dibawah Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi dalam hal ini Universitas Hasanuddin.
RSGMP UNHAS mengemban tugas memfasilitasi implementasi Tri Dharma Perguruan Tiggi yakni Penelitian, Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat. Sebagai bagian dari perwujudannya, secara terus menerus perlu meningkatkan penelitian dan inovasi di bidang kesehatan guna meningkatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang berkelanjutan.
Baca juga: FKG Unhas Jajaki Kerjasama dengan Universitas Peringkat ke-31 Dunia
Dalam kegiatan Simposium, hadir pula Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., PhD., Sp.BM (K) sebagai pemateri dengan tema “Implementasi dan Pengembangan Kreasi dan Inovasi Implementasi Pendidikan di RSPTN.

Sesuai dengan tema kegiatan, diharapkan RSGM PTN dapat berkontribusi, berinovasi di bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan. Daya ungkitnya dapat mendukung program pemerintah terkait kemandirian bidang Kesehatan dan kefarmasian.
Disamping itu, dapat mensukseskan program peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN).
Laporan : Abdul Majid Saputra (Humas FKG Unhas)
TRIBUNHEALTH