Breaking News:

Perhatikan Risiko Pasang Veneer Jenis Sementara dari drg Irfan Dammar, Sp.Pros K

Berikut ini simak penjelasan dokter gigi mengenai risiko pasang veneer jenis sementara

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
tribunnews.com
Ilustrasi pemasnagan veneer gigi yang dilakukan oleh dokter 

TRIBUNHEALTH.COM - Veneer gigi adalah salah satu perawatan prostodonsia.

Metode veneer gigi selain dikenal bisa meningkatkan tampilan estetika gigi namun juga dapat memperbaiki fungsional gigi.

Dalam kategorinya, veneer terbagi menjadi 2 jenis. Yakni veneer sementara dan permanen.

Baca juga: Menjaga Kesehatan Gigi dengan Bahan-bahan Alami, Begini Penjelasan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Pada veneer sementara memiliki kelebihan dan kekurangan dibanding dengan veneer permanen.

Walau begitu, seluruh perawatan gigi tentu akan memiliki risiko jika tidak dirawat dengan baik.

Pada veneer sementara, cenderung akan membutuhkan pemeliharaan yang lebih sulit dibanding dengan pemasangan veneer permanen.

Ilustrasi seseorang yang melakukan veneer gigi
Ilustrasi seseorang yang melakukan veneer gigi (freepik.com)

Hal ini dipengaruhi lantaran veneer sementara cenderung menyerap warna dan air, sehingga akan mudah berubah warna.

"Misalnya bisa bertahan normalnya 3 sampai 5 tahun, namun jika tidak dipelihara dengan baik maka kemungkinan besar akan cepat berubah warna," ungkap drg Irfan Dammar, Sp.Pros (K) dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

Selain itu, mengingat perlekatan veneer sementara menggunakan bahan tambalan, maka bisa lebih cepat retak dan terlepas.

Baca juga: Pasta Gigi yang Mengandung Ekstrak Siwak Lebih Baik dalam Mencegah Munculnya Noda di Permukaan Gigi

Karena itu bagi pengguna veneer sementara dianjurkan untuk tidak mengonsumsi makanan dengan tekstur keras.

2 dari 4 halaman

Selain itu juga tidak dianjurkan konsumsi minuman jenis tertentu. Seperti:

1. Minum soda

2. Minum teh terlalu banyak

Ilustrasi - teh hitam
Ilustrasi konsumsi teh (Pixabay)

3. Minum kopi.

Pantangan di atas harus diikuti untuk mencegah veneer cepat berubah warna.

Jenis Veneer Gigi

Perawatan veneer gigi bisa memperbaiki tampilan estetika gigi.

Irfan menyebut terdapat dua macam veneer gigi. Antara lain:

Baca juga: Dokter Gigi Sebut Karang Gigi Dialami oleh Mayoritas Penduduk Indonesia, Begini Antisipasinya

1. Veneer sementara

Dalam prosedur pemasangannya hanya menggunakan bahan seperti bahan tambal. Lalu dilapiskan pada bagian gigi depan.

3 dari 4 halaman

Dengan cara ini maka dapat meningkatkan tampilan estetika gigi.

Serta tak terkecuali akan memperbaiki dari segi fungsional.

Ilustrasi seseorang yang melakukan perawatan veneer gigi
Ilustrasi seseorang yang melakukan perawatan veneer gigi (freepik.com)

Sehingga gigi bisa direhabilitasi agar terbentuk kondisi gigi normal.

Jika veneer jenis ini dirawat dengan bagus, maka akan bertahan selama 3 hingga 5 tahun.

2. Veneer permanen

Veneer permanen menggunakan bahan porselin atau keramik.

Teknik pemasangannya dengan menempatkan selapis tipis veneer porselin pada gigi.

Baca juga: Fakta seputar Bleaching dan Veneer dalam Memutihkan Gigi, Apakah Memang Efektif? Ini Kata Dokter

Dengan menggunakan veneer jenis permanen bisa meningkatkan gradasi warna pada gigi menjadi lebih bagus.

Lebih lama dibanding veneer sementara, pemasangan veneer permanen bisa bertahan mencapai 10 hingga 15 tahun.

Tak Sebatas Estetika

4 dari 4 halaman

Perawatan veneer gigi sering dikenal memperbaiki tampilan estetika gigi.

Padahal tak sebatas itu saja, veneer juga bisa memperbaiki masalah fungsional, salah satunya dalam hal pengucapan.

Ilustrasi konsultasi kesehatan gigi dengan dokter
Ilustrasi konsultasi kesehatan gigi dengan dokter (nova.grid.id)

Masalah pengucapan ini acapkali dijumpai akibat gigi pendek.

Penderita akan sulit mengucapkan konsonan Q, S dan sebagainya.

"Jadi bukan hanya merehabilitasi secara estetik saja tetapi juga secara fungsional harus diperhatikan," ungkap Irfan.

Baca juga: Perbandingan Porselin dan Resin Komposit sebagai Bahan Veneer, Simak drg. R. Ngt. Anastasia Ririen

Lebih lanjut, meski gigi pendek bisa mencetuskan masalah pengucapan, rupanya gigi panjang juga bisa mengakibatkan masalah fungsional.

Huruf-huruf konsonan yang berdesis akan sulit diucapkan.

Untuk itu dibutuhkan rehabilitasi gigi agar kondisi gigi normal, tidak terlalu panjang atau pendek.

Indikasi Veneer

Veneer merupakan suatu bahan untuk melapisi gigi untuk memperbaiki dari segi fungsional dan estetika gigi.

Pemasangan veneer banyak dianjurkan pada sejumlah kondisi, salah satunya yaitu gigi coklat.

Ilustrasi pemasangan veneer gigi
Ilustrasi pemasangan veneer gigi (freepik.com)

Pemilik gigi coklat yang sudah muncul sejak dari lahir.

Seringkali gigi coklat ini disebabkan karena adanya masalah saat kehamilan.

"Ibunya sering konsumsi antibiotik dan tetrasiklin itu akan berdampak terhadap struktur gigi," kata Irfan.

Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Habar, Sp.Ort(K) Sampaikan Orang yang Berisiko Alami Bintik Putih pada Lidah

Sehingga membuat struktur gigi berubah warna tidak seperti kondisi gigi pada umumnya.

Selain gigi coklat, ada pula gigi kecil. Gigi kecil-kecil dapat diindikasikan untuk melakukan pemasangan veneer.

Melalui prosedur veneer, dapat meningkatkan struktur anatomi gigi menjadi normal.

Ilustrasi kondisi gigi yang sehat
Ilustrasi kondisi gigi yang sehat (Pixabay.com)

Pemasangan veneer lebih dikenal untuk memperbaiki estetika gigi.

Namun sebenarnya lebih dari itu, ada banyak indikasi yang lebih diperuntukan untuk pemasangan veneer.

Untuk memastikannya, segera konsultasi dengan dokter gigi.

Baca juga: Membersihkan Karang Gigi Sebaiknya Dilakukan Berapa Kali? Ini Kata drg. Ivanna Belopandung

Penjelasan drg. Irfan Dammar, Sp.Pros(K) ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Timur.

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comveneerdrg Irfan Dammar SpPros(K)ProtodonsiaEstetika
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved