lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Nyeri merupakan kondisi saat tubuh merasakan kondisi yang tidak nyaman dan dapat membatasi kemampuan seseorang dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Pasalnya jika nyeri dibiarkan begitu saja dan terjadi dalam jangka waktu lama atau lebih dari tiga bulan dapat menjadi nyeri kronik.
Nyeri hampir dirasakan oleh semua orang, mulai dari nyeri otot, nyeri sendi, hingga nyeri pinggang dapat dirasakan oleh banyak orang.
Meskipun nyeri rentan terjadi pada usia tua, namun tak menutup kemungkinan usia muda juga dapat mengalami nyeri.
Baca juga: Mengenal Manajemen Nyeri Intervensi atau IPM, Salah Satu Pengobatan untuk Nyeri Kronis
Baca juga: dr. Isrun Masari Sebut Lama Pengobatan IPM Tergantung dari Masing-masing Kasus Nyeri yang Dirasakan
Tahapan pilihan pengobatan nyeri
dr. Isrun Masari mengungkapkan, secara alur jika pasien memiliki keluhan nyeri, yang pertama ditawarkan adalah minum obat.
Jika pasien tidak memiliki kontra indikasi penyakit lain, pemberian obat adalah pilihan yang utama.
Namun jika pasien memiliki riwayat penyakit lain seperti asam lambung, kondisi tersebut akan susah diberikan obat untuk menyembuhkan nyeri yang dialaminya.
Hal tersebut disampaikan oleh dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS yang dilansir TribunHealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Pasalnya obat untuk nyeri dapat mempengaruhi lambung dan dapat memperberat penyakit lambung tersebut.
Selain itu, jika pasien memiliki riwayat penyakit ginjal, pasien juga tidak diperkenankan untuk konsumsi obat nyeri.
Baca juga: Kondisi Nyeri yang Harus Segera Dibawa ke Dokter dan Tidak Boleh Ditunda, Berikut Ulasan dr. Isrun
Baca juga: Mengenal Empat Tingkatan Nyeri Lutut yang Disampaikan Oleh dr. Isrun Masari, Berikut Ulasannya
Manajemen nyeri intervensi atau IPM menjadi alternatif pengobatan bagi pasien
Menurut dr. Isrun Masari, jika pasien tidak diperkenankan mengkonsumsi obat nyeri karena riwayat tertentu, terdapat pilihan lain yaitu dengan manajemen nyeri intervensi.
dr. Isrun Masari menjelaskan, pengobatan metode IPM dapat dilakukan pada pasien dengan kasus-kasus dimana pasien tersebut memiliki penyakit yang tidak dapat melakukan tindakan seperti minum obat atau operasi.
Ia memberikan contoh, misalnya seorang pasien seharunya melakukan operasi karena keluhan nyeri tulang belakang.
Namun pasien tersebut tidak dapat melakukan operasi karena sudah berusia tua.
Pasalnya jika pasien sudah memasuki usia tua, biasanya memiliki banyak komorbid seperti jantung, paru-paru, sehingga kondisi ini tidak dapat melakukan operasi.
Dalam kondisi yang demikian, manajemen nyeri intervensi atau IPM dapat menjadi alternatif pengobatan.
Baca juga: dr. Isrun Masari Paparkan Faktor Penyebab Nyeri, Salah Satunya Penggunaan Bantal yang Salah
Baca juga: dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS Bagikan Tips Mengatasi Nyeri Ringan dengan RICE
"Pasien yang tidak bisa minum obat karena riwayat alergi, gangguan lambung jika minum obat nyeri dapat memperberat keluhan lambungnya."
"Atau memiliki kelainan di ginjal, obat tersebut jika dikonsumsi jangka panjang dapat memperberat fungsi ginjalnya."
"IPM bisa menjadi alternatif pengobatan kasus tersebut, sehingga pasien dapat mengurangi nyeri dengan prosedur IPM."
"Secara umum, hampir semua pasien bisa melakukan pengobatan dengan prosedur IPM."
"Akan tetapi jika pasien tidak memiliki keluhan seperti lambung hingga ginjal, pasien akan diberikan obat-obatan terlebih dulu."
"Jadi kembali lagi pilihan pengobatan ini kepada pasien, dokter memberikan pilihan kemudian pasien menentukan."
Baca juga: dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS Bagikan Tips Mengatasi Nyeri Ringan dengan RICE
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Isrun Masari, Sp.An, FIPM, CIPS dalam tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)
