Breaking News:

dr. Andreas Infianto Paparkan Kondisi Pasien Pneumonia yang Harus Dirawat

Pneumonia merupakan infeksi paru akut yang disebabkan oleh banyak pencetusnya.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
grid.id
ilustrasi pasien pneumonia yang harus dirawat 

TRIBUNHEALTH.COM - Pneumonia merupakan infeksi akut yang terjadi paru-paru.

Pasien pneumonia harus dirawat jika mengalami pneumonia berat hingga tidak sadar, sesak nafas, dan penurunan saturasi.

dr. Andreas menyampaikan, apa pun jenis pneumonianya dokter akan memeriksa saturasi oksigen.

Ketika pasien sudah tidak sadar, membutuhkan oksigen, dan demam tinggi maka akan dilakukan pemeriksaan saturasi oksigen yang diikuti dengan gambaran rontgen kedua paru berwarna putih semua.

Pneumonia yang menyerang pada usia lanjut yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta seperti kencing manis, HIV, penyakit jantung dan penyakit stroke memang harus dirawat.

Pasien dirawat bukan karena pneumonia yang tergolong ringan, tetapi karena sudah berusia lanjut ataupun memiliki komorbid.

ilustrasi pasien pneumonia yang harus dirawat
ilustrasi pasien pneumonia yang harus dirawat (grid.id)

Baca juga: dr. Andreas Infianto MM Sp.P(K), FISR Sampaikan Penanganan pada Pasien Pneumonia

Berbicara tentang pneumonia, yakni infeksi akut pada paru-paru.

Akut artinya baru terjadi 7 sampai 10 hari.

Perlu diketahui bahwa pneumonia ini tergolong banyak penyebabnya, mulai dari infeksi jamur, infeksi bakteri dan juga infeksi virus bahkan bisa juga infeksi parasit atau organisme lain.

Pneumonia ini adalah infeksi paru akut yang disebabkan oleh banyak faktor dan banyak pencetusnya.

2 dari 3 halaman

dr. Andreas mengatakan, sama seperti covid-19 pneumonia adalah suatu hal yang didapat dari inhalasi atau droplet.

Ada orang yang batuk di samping kita, kemudian tertular dari dahaknya.

Baca juga: Tanda-tanda Pneumonia yang Harus Diwaspadai Oleh Kita Sebagai Orang Awam

Dari mikroorganisme yang ditularkan tadi akan terjadi infeksi paru-paru dalam waktu 1 sampai 3 hari dari kontak dengan penderita pneumonia.

dr. Andreas juga menyampaikan, penularan penumonia sama seperti covid-19 yakni harus ada penyebab penyebaran atau infeksinya.

Dari kuman atau bakteri yang masuk sampai menimbulkan gejala membutuhkan waktu paling cepat sekitar 3 hari sampai hari ke 10 bisa menimbulkan infeksi pneumonia pada seseorang.

Yang paling utama adalah di saat seseorang tersebut terkena pneumonia akan mengalami demam, batuk-batuk, merasa sesak

Paling mudah kita ketahui ialah warna dahak yang tadinya encer tetapi menjadi kental.

Tak hanya tekstur dahak yang menjadi kental, selain itu dahak yang awalnya berwarna putih berubah menjadi warna hijau.

Baca juga: Vaksin PCV Dicanangkan jadi Imunisasi Rutin Anak, WHO: Guna Lindungi dari Pneumonia

dr. Andreas mengatakan, dahak berwarna hijau atau putih yang kental sedikit kekuningan atau malah keluar darah perlu berhati-hati.

Tanda-tanda pneumonia adalah adanya demam, adanya batuk dan adanya perubahan dahak dari jernih menjadi kental.

3 dari 3 halaman

Tetapi ada juga pasien yang mengeluhkan sesak nafas atau sakit pada dada.

dr. Andreas mengatakan jika ini tanda-tanda pneumonia yang harus diwaspadai oleh kita sebagai orang awam.

Begitu ada tanda-tanda seperti perubahan yang disebutkan di atas, sebaiknya segera konfirmasi yang paling mudah yakni rontgent.

Setelah dilakukan rontgent, maka akan terlihat adanya pneumonia pada paru-paru.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung News Video bersama dengan dr Andreas Infianto, MM. Sp.P (K), FISR. Seorang dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Advent Bandar Lampung

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdr. Andreas InfiantoPneumoniaparu-paru Michael Gambon
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved