TRIBUNHEALTH.COM - Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) melaksanakan Rapat Pleno Anggota MDGB PTNBH di SwissBel Hotel, Makassar dengan mengusung tema “Peluang dan Tantangan Guru Besar sebagai Pemikir Bangsa Menyongsong Masyarakat Adil dan Makmur 2045”.
Kegiatan berlangsung selama dua hari, dari tanggal 26 - 27 Oktober 2022.
Penyelenggara kegiatan ini dilakukan oleh Majelis Dewan Guru Besar PTNBH Universitas Hasanuddin (Unhas) dan dihadiri oleh 16 Pimpinan Dewan Guru Besar PTNBH se-Indonesia.
Baca juga: Konsil kedokteran Indonesia Bekunjung ke FKG Unhas, Ini Yang Dilakukan
Tujuan kegiatan selain membahas isu-isu terkini, juga untuk penyerahan kepemimpinan Majelis Dewan Guru Besar dari Universitas Diponegoro (Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA) ke Universitas Indonesia (Prof. Harkristuti Harkrisnowo, SH, MA, Ph.D) dan Prof. Dr. A. Pangerang Moenta SH. MH dari Unhas terpilih sebagai wakil dari UI.
Ada 5 poin issu penting yang didiskusikan yaitu:
a. Pangan (Ketahanan dan Kedaulatan Pangan);

b. Kesehatan;
c. Energi;
d. Kebencanaan;
e. Integritas.
Baca juga: Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Gelar Workshop dengan Menghadirkan Pembicara dari DIKTI
Selain itu, dibahas juga tentang Penguatan dan pengembangan Human Capital menuju 2045 perlu menjadi perhatian utama sehubungan dengan Society 5.0, yang didasarkan pada kedaulatan Data, teknologi, dan kedaulatan intelektual yang berbasis pada kekuatan dalam negeri.
Topik lainnya yakni perlunya Penguatan Kelembagaan MDGB-PTNBH, sehingga hasil-hasil penelitian dan kegiatan pengabdian membawa manfaat atau berguna untuk masyarakat (membawa dampak terhadap perkembangan bangsa), bukan hanya ditujukan untuk publis di jurnal terindeks scopus.
Baca juga: Mahasiswa FKG Unhas Raih Medali di Porprov Sulsel 2022
Terkait itu, Ketua Senat Akademik Unhas (Prof. Dr. Bahruddin Thalib, drg., M.Kes., Sp.Pros (K) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Unhas sangat produktif mengahsilkan Guru Besar.
“Hingga saat ini Guru Besar Unhas telah mencapai 326 orang. Namun demikian masih perlu didorong untuk meningkatkan hasil karya ilmiah dan karya inovasi kedepannya”, lanjut Prof Bahar
Laporan : Abdul Majid Saputra (Humas FKG Unhas)
TRIBUNHEALTH