TRIBUNHEALTH.COM - Adanya darah dalam feses bisa menjadi indikator adanya permasalahan medis.
Insider memberitakan darah dalam feses bisa berasal dari berbagai organ dalam tubuh.
Kondisi ini juga bisa membuat tinja mengalami perubahan bau dari biasanya.
"Darah dalam tinja, yang bisa berasal dari perut, rektum, atau bagian lain dari saluran usus, juga dapat menyebabkan perubahan bau tinja," tulis Insider, dilansir TribunHealth.com.
Perhatikan warna darah

Insider menyebut warna dan konsistensi darah dapat menjadi penentu asal darah, misalnya:
- Merah cerah atau merah muda mungkin menunjukkan pendarahan di usus besar.
- Merah tua atau coklat mungkin menunjukkan perdarahan di usus besar bagian atas atau usus kecil
- Kotoran hitam atau lembek mungkin menunjukkan pendarahan di bagian atas saluran pencernaan, seperti perut atau kerongkongan.
Baca juga: Awas, Dokter Sebut Feses Warna Hitam Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius
Segera temui profesional kesehatan
Dalam beberapa kasus, tinja berdarah dapat menunjukkan infeksi serius, pendarahan pada organ utama, atau bahkan kanker.
Jadi, jika melihat darah di tinja, Anda harus membuat janji dengan profesional kesehatan sesegera mungkin - atau mengunjungi ruang gawat darurat.
Seorang dokter mungkin mengambil sampel tinja atau merekomendasikan tes lain, seperti endoskopi atau kolonoskopi, untuk menentukan penyebab darah dalam tinja Anda.
Penyebab

Seperti yang telah disinggung, adanya darah dalam feses bisa memiliki beragam penyebab.
Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter dan tidak melakukan swadiagnosis.
Sebagai informasi dan pengetahuan, berikut ini sederet penyakit yang bisa memicu BAB disertai darah, dilansir Medical News Today (MNT).
Gastroenteritis adalah istilah umum untuk kondisi yang menyebabkan sakit perut.
Sebagian besar kasus ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, menurut National Health Service (NHS) Inggris.
Tergantung pada keadaan dan gejala – yang dapat mencakup diare berdarah – dokter mungkin menyebut infeksi sebagai keracunan makanan atau flu perut.
Baca juga: Waspada Gastroenteritis pada Anak, Kenali Gejala Berdasarkan Penyebabnya
2. Fisura ani
Fisura ani adalah robekan kecil dan tipis di lapisan anus.
Mereka mungkin berdarah dan menyebabkan rasa sakit saat buang air besar.
3. Wasir
Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di rektum bagian bawah.
Mengejan atau buang air besar yang keras dapat merusak pembuluh darah ini, yang menyebabkan buang air besar berdarah.

4. Tukak lambung
Ulkus peptikum adalah luka terbuka yang berkembang di lapisan lambung atau duodenum.
Ulkus peptikum yang terbentuk pada pembuluh darah dapat menyebabkan perdarahan dan tinja berdarah.
Ulkus ini dapat terjadi akibat infeksi bakteri Helicobacter pylori atau dari penggunaan jangka panjang obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Baca juga: NHS Sarankan Segera Temui Dokter jika Gejala Tukak Lambung Sudah Sampai Tahap Ini
5. Divertikula
Divertikula adalah kantong kecil yang dapat terbentuk di dalam usus besar.
Mereka rentan terhadap infeksi dan peradangan dan kadang-kadang bisa pecah dan berdarah.
Istilah medis untuk infeksi dan peradangan divertikula adalah divertikulitis.

6. Penyakit radang usus
Penyakit radang usus seperti penyakit Crohn dan kolitis ulserativa dapat menyebabkan tinja berdarah.
7. Fistula anal
Fistula anal adalah terowongan kecil yang terbentuk antara ujung usus dan kulit di dekat anus.
Ini biasanya berkembang ketika infeksi di dekat anus menyebabkan nanah terkumpul di jaringan sekitarnya.
Saat nanah mengalir, ia meninggalkan fistula, yang mungkin terus mengeluarkan nanah atau darah.

8. Efek pengobatan
Seseorang mungkin mengalami pendarahan GI sebagai efek samping dari obat pengencer darah, seperti:
- warfarin (Coumadin)
- enoxaparin (Lovenox)
- apixaban (Eliquis)
Siapa pun yang minum obat pengencer darah dan buang air besar berdarah harus segera memberi tahu dokter mereka.
Baca juga: 3 Komplikasi Rhinitis Alergi, Bisa Sebabkan Polip Hidung hingga Infeksi pada Telinga
9. Polip usus besar
Polip usus besar dapat menyebabkan tinja berdarah.
Pertumbuhan kecil ini mungkin jinak atau prakanker.
10. Kanker
Tumor kanker saluran GI dapat melemahkan lapisan jaringan GI, menyebabkan mereka berdarah.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)