TRIBUNHEALTH.COM - Varises dalam dunia kedokteran disebut dengan istilah varicus vein.
Varises adalah kondisi pembuluh darah yang berbenjol akibat aliran darah tidak kembali ke jantung tetapi kembali turun karena klep vena sudah kendor.
Darah yang turun kembali mengakibatkan pembuluh darah tampak berbenjol-benjol dan kaki bengkak.
Risiko paling parah dari varises disebut sebagai venous ulcer (borok atau luka pada kaki).
Kaki yang terdapat luka sering kali dicurigai karena kencing manis atau diabetes, padahal belum tentu.
Karena aliran darah tidak bisa kembali ke jantung, maka aliran darah tadi akan tertimbun di kaki dan akhirnya pembuluh darah kaki tidak kuat lagi.

Baca juga: Kenali Penyakit Varises Beserta Penyebabnya yang Disampaikan dr. Novi Anggriyani Sp.JP(K)
Pembuluh darah kaki yang tidak kuat lagi fiibaratkan meletus seperti gunung merapi menjadi ulkus (borok).
dr. Novi Anggriyani menyampaikan bahwa kondisi tersebut adalah hasil akhir dari varises yang tidak diobati atau tidak diterapi dengan baik.
Kondisi yang lebih berat lagi disebut sebagai deep vein thrombosis (DVT).
Saat ini banyak pasien covid-19 yang harus isolasi mandiri.
Saat isolasi mandiri pasien tersebut tidak banyak bergerak, jika bergerak saturasi akan turun sehingga pasien merasa takut apabila bergerak.
Ketika diam saja, muncul penyakit-penyakit yang tidak diinginkan apalagi jika sudah memiliki faktor risiko varises.
Baca juga: Benarkah Penggunaan High Heels dapat Memicu Terjadinya Varises? Begini Kata dr. Londung Brisman
Apabila pasien tersebt memiliki resiko farises, maka risiko untuk terjadi deep vein thrombosis (DVT) atau gumpalan darah di dalam vena akan menjadi fatal.
Karena DVT ini atau gumpalan darah bisa lari ke pembuluh darah paru dan akhirnya bisa menyebabkan sesak nafas yang tiba-tiba, penurunan saturasi yang sangat rendah bahkan pasien bisa sampai meninggal dunia.
dr. Novi Anggriyani menyampaikan, jangan sampai menyepelekan masalah pembuluh darah dan jangan sepelekan masalah varises.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jateng bersama dengan dr. Novi Anggriyani Sp.JP(K). Seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari RS Permata Medika, Semarang.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)