TRIBUNHEALTH.COM - Penggunaan gigi palsu sebenarnya tidak hanya pada usia lansia saja
Usia dewasa muda maupun anak-anak bisa menggunakan gigi tiruan untuk menggantikan fungsi gigi asli yang telah hilang.
Gigi palsu pada umumnya terbagi atas dua, yaitu gigi palsu lepasan atau removable denture dan gigi palsu fix atau disebut dengan fix denture.
Perlu dipahami bahwa gigi plasu fix juga dikenal dengan gigi palsu cekatan.
Dr. drg. Munawir menyampaikan bahwa dari jenis-jenis gigi palsu tersebut masih terbagi lagi.
Misalkan gigi palsu lepasan terbagi menjadi gigi palsu atau gigi tiruan penuh, ataukah gigi tiruan sebagian.

Baca juga: drg. Muhammad Ikbal Sp.Pros Paparkan Usia yang Disarankan untuk Penggunaan Gigi Palsu
Dr. drg. Munawir menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan ssecara baik-baik pada penggunaan gigi tiruan lepasan maupun gigi tiruan cekat utamanya yang perlu diperhatikan adalah kebersihan.
Bagaimana cara menjaga kebersihan oral hygiene atau kebersihan rongga mulut sangat perlu diperhatikan.
Karena orang yang menggunakan gigi palsu tergolong sangat rentan terhadap sisa-sisa makanan atau debris-debris yang dapat mengganggu kebersihan gigi dan mulut orang tersebut.
Selain itu, hal yang perlu diperhatikan bagi pengguna gigi tiruan lepasan harusnya perlu menjadi perhatian khusus untuk selalu melepas gigi tiruan tersebut bila hendak atau menjelang tidur.
Baca juga: Amankah jika Lansia Ingin Menggunakan Gigi Palsu? Simak Penjelasan Dr. drg. Munawir SKG. MAP
Dikarenakan selain fungsinya untuk menjaga kebersihan dari gigi tiruan atau oral hygiene rongga mulut, juga diupayakan agar gusi dan rongga mulut terhadap tekanan-tekanan yang diperoleh dari penggunaan gigi tiruan lepasan.
Umumnya lansia-lansia pada usia-usia tertentu kebanyakan menggunakan gigi tiruan.
Bahkan gigi tiruan yang digunakan sudah pada gigi tiruan penuh ataupun denture dikarenakan semua gigi sudah hilang atau tanggal.
Sedangkan pada usia dewasa muda jarang sekali ditemukan gigi mengalami penanggalan.
Justru yang ada dialah gigi pada usia-usia lansia yang memasuki umur 50 bahkan 60 tahun ke atas.
Dr. drg. Munawir menyampaikan, oleh karena itu pada bidang kedokteran gigi ada yang bernama Gerontology atau ilmu yang mengenal penyakit-penyakit pada usia usia lansia.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan Dr. drg. Munawir H. Usman SKG., MAP. Seorang dokter gigi RS Undata Sulwesi Tengah.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)