TRIBUNHEALTH.COM - dr. M. Wawan menyampaikan, saraf terjepit terjadi karena didalam tulang belakang kita terdapat saraf yang disebut dengan Medula spinalis.
Jika didaerah leher dan punggung atas, medula spinalis masih utuh.
Apabila terjepit, maka bisa menyebabkan gejala seperti nyeri pada punggung ataupun pada pinggang.
Nyeri pada punggung maupun pada pinggang bisa terjadi karena berbagai penyebab, bukan karena saraf terjepit saja.
Ketika seseorang mengalami sakit pinggang, penyebabnya yang paling banyak adalah kekakuan dari otot atau dalam istilah medis disebut dengan Muscle spasm.

Baca juga: dr. M. Wawan Mulyawan, Sp.BS, Sp.KP Paparkan Gejala Khas dari Saraf Kejepit yang Perlu Diwaspadai
Keluhan nyeri yang paling banyak dirasakan terdiri dari dua macam, yakni :
- Nyeri pada pinggang atau punggung saja
- Nyeri punggung maupun pinggang yang menjalar ke kaki
Ketika terjadi didaerah pinggang juga mengalami gejala tersebut, hanya saja tinggal aar-akar saraf saja, tetapi gejalanya bisa sampai lumpuh.
dr. M. Wawan mengatakan, penyebabnya yakni saraf yang berada pada tabung tulang belakang terjepit oleh bantalan tulang yang robek atau melejit dan menekan saraf.
Sedangkan penyebab utama dari saraf terjepit justru mayoritas bukan karena kecelakaan, tetapi memang sebuah penyakit yang kita sebut sebagai degeneratif disease atau kelainan degeneratif.
Baca juga: Tak Disarankan Pijat pada Bukan Ahlinya Ketika Mengalami Nyeri Pinggang, Ini Kata Dokter
Sesuai dengan perkembangan usia, semakin bertambahnya usia, maka peluang untuk terkena saraf terjepit semakin meningkat terutama jika gejalanya adalah Stenosis.
Sekarang ini dimana orang dengan kehidupan sedentary life, dan segalanya serba mudah.
Dalam gaya hidup sekarang ini jika kita tidak berhati-hati akan mengarah ke akibat esentary life.
Karena bgaya hidup sedentary (kurang bergerak) saat ini makin banyak orang muda yang sudah mengalami saraf terjepit.
Usia 30 tahun sudah mengalami saraf terjepit padahal hanya seorang pekerja kantoran yang sehari-hari duduk didepan kompputer delama 8 sampai 10 jam. nukan orang yang berada dilapangan.
Misalny seorang perempuan yang berkerja kantoran, kurang olahraga justru banyak yang mengalami saraf kejepit.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com bersama dengan dr. M. Wawan Mulyawan, Sp.BS, Sp.KP. Seorang dokter spesialis bedah saraf Rumah Sakit Bunda Jakarta.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)