Breaking News:

Konstipasi Seminggu Sekali tetapi Tidak Merasakan Sakit, Bahayakah? Ini Kata dr. Ariantri Darmayanti

Gangguan saluran cerna bawah bisa disebabkan oleh multifaktorial. Misalkan diare kronik, maka salah satu gejala yang dialami adalah diare.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ahmad Nur Rosikin
health.grid.id
ilustrasi seseorang yang mengalami konstipasi 

TRIBUNHEALTH.COM - Konstipasi merupakan hal yang sering kita jumpai dan kadang memang sulit.

dr. Ariantri Darmayanti menyampaikan bahwa terdapat banyak hal yang harus dievaluasi.

Misalkan konstipasi ini sudah terjadi berapa lama, frekuensinya bagaimana, apakah ada gejala penyerta yang lain.

Contoh dari gejala penyerta yang lain seperti apakah ada perdarahan saluran cerna bawah atau hematoskezia.

Selain itu apakah ada tanda alarm seperti berat badan yang turun.

Jika berbahaya, biasanya ditandai dengan berat badan yang turun dan BAB berdarah.

ilustrasi seseorang yang mengalami konstipasi
ilustrasi seseorang yang mengalami konstipasi (health.grid.id)

Baca juga: Dari Berbagai Gangguan Saluran Cerna, Adakah Gejala Umum yang Dialami Pasien?

dr. Ariantri Darmayanti mengatakan bahwa penyebabnya juga tergolong bermacam-macam.

Perlu dilakukan evaluasi misalnya apakah menggunakan obat-obatan tertentu yang bisa menyebabkan konstipasi.

Evaluasi lebih lanjut lagi sebenarnya terdapat tes untuk mengetahuinya, mulai dari tes untuk melihat klep didaerah sekitar anus apakah mengalami masalah.

Terdapat tes yang bernama balon ekspulsi, caranya adalah terdapat semacam balon yang dimasukkan ke dalam anus , kemudian dikembangkan dan diberi air.

2 dari 2 halaman

Setelah tekanan tertentu apakah bisa mengeluarkan, jika tidak bisa mengeluarkan berarti memang terjadi gangguan pada area anus.

Baca juga: Ketahui Beberapa Penyebab Umum dari Gangguan Saluran Cerna Bawah, Ini Kata Dokter

Misalkan baik-baik saja, mungkin akan dilakukan evaluasi kembali apakah jalan saluran cerna memang bermasalah atau melambat.

dr. Ariantri Darmayanti menyampaikan bahwa terdapat tes khusus untuk mengetahuinya yakni diberikan radioaktif dan dievaluasi seberapa lama.

Tetapi sebelum sampai sejauh itu memang dievaluasi terlebih dahulu bagaimana pola makan, kebiasaan, adakah obat-obat yang memang bisa menyebabkan konstipasi.

Atau mungkin menderita penyakit komorbid tertentu seperti diabetes melitus yang sudah berjangka lama bisa menyebabkan konstipasi.

Pasien tirah baring lama sehingga perut juga ikut beristirahat bisa menyebabkan konstipasi.

Sehingga banyak yang harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebabnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan dr. Ariantri Darmayanti, M.Sc., Sp.PD, K-GH. Seorang dokter spesialis penyakit gastroeterologi-hepatologi.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comKonstipasiSembelitdr. AriantrihematoskeziaSaluran cerna bawahpencernaan
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved