Breaking News:

Pertolongan Pertama saat Terkena Gas Air Mata: Segera Menjauh dan Cari Tempat Tinggi

Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan saat ada paparan gas air mata, termasuk mencari tempat tinggi

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
SURYA/PURWANTO
GAS AIR MATA - Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

TRIBUNHEALTH.COM - Gas air mata merupakan bahan kimia yang bisa menyebabkan iritasi saat terkena area lembab tubuh, seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.

Situs resmi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) menyebut reaksi tersebut dapat terjadi dalam hitungan detik.

Umumnya efek dari paparan gas air mata biasanya berumur pendek (15–30 menit) setelah orang tersebut dipindahkan dari sumbernya dan didekontaminasi (dibersihkan).

Namun tak menutup kemungkinan gas air mata bisa menyebabkan berbagai kondisi serius, mulai dari masalah pernapasan, glaukoma, dan bahkan risiko kematian.

Untuk itu penting untuk segera melakukan tindakan pertama saat terkena gas air mata, mulai dari mencari udara segar, hingga menjauh dari lokasi.

Setelahnya penting juga untuk membersihkan diri dan membuang pakaian yang terkontaminasi.

Dilansir TribunHealth.com dari CDC, berikut ini cara tindakan pertama ketika terkena gas air mata.

Cari udara segar

GAS AIR MATA - Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
GAS AIR MATA - Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/PURWANTO)

Sumber utama paparan gas air mata kemungkinan melalui udara yang terhirup.

Karenanya, tinggalkan area yang terpapar gas air mata dan cari udara segar.

2 dari 4 halaman

Pindah dengan cepat ke area yang memiliki udara segar sangat efektif dalam mengurangi paparan gas air mata.

Jika gas air mata dilepaskan di luar ruangan, menjauhlah dari area di mana gas tersebut dilepaskan.

Baca juga: Tak Hanya Sesak Napas, Gas Air Mata Bisa Sebabkan Kematian dan Cacat Permanen pada Kasus Tertentu

Pergi ke tempat tinggi

Hindari awan tebal yang terbentuk dari uap gas air mata di dataran rendah.

Pergi ke tempat setinggi mungkin.

Pasalnya gas air mata akan membentuk awan uap padat di area yang dekat dengan tanah.

Jika pelepasan gas air mata dilakukan di dalam ruangan, keluarlah dari gedung.

Bagaimana jika sudah terpapar?

GAS AIR MATA - Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3.
GAS AIR MATA - Suporter Arema FC, Aremania turun ke stadion usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Liga 1 2022 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk kedalam stadion usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. (SURYA/PURWANTO)

Jika merasa telah terpapar gas air mata, segera lepas pakaian dan mencuci seluruh tubuh dengan sabun dan air.

Penting juga untuk mendapatkan perawatan medis secepat mungkin.

3 dari 4 halaman

Segera lepas pakaian

Cepat lepas pakaian yang mungkin memiliki gas air mata di atasnya.

Pakaian apa pun yang harus ditarik ke atas kepala harus dipotong dari tubuh alih-alih ditarik ke atas kepala.

Jika Anda membantu orang lain melepas pakaian mereka, cobalah untuk menghindari menyentuh area yang terkontaminasi, dan lepaskan pakaian secepat mungkin.

Baca juga: Selain Sesak Napas, Gagal Jantung Bisa Ditandai dengan Mual hingga Sakit Perut

Mandi

ilustrasi mandi dengan sabun untuk dekontaminasi gas air mata
ilustrasi mandi dengan sabun untuk dekontaminasi gas air mata (freepik.com)

Secepat mungkin, cuci bahan gas air mata dari kulit Anda dengan sabun dan air dalam jumlah banyak.

Mencuci dengan sabun dan air akan membantu melindungi orang dari bahan kimia apa pun di tubuh mereka.

Jika mata terasa panas atau penglihatan kabur, bilas mata dengan air biasa selama 10 hingga 15 menit.

Jika memakai kontak, lepaskan dan letakkan dengan pakaian yang terkontaminasi.

Jangan meletakkan kembali kontak di mata (bahkan jika itu bukan kontak sekali pakai).

4 dari 4 halaman

Jika memakai kacamata, cucilah dengan sabun dan air.

Anda dapat memakai kembali kacamata Anda setelah mencucinya.

Jika mengenakan perhiasan yang dapat dicuci dengan sabun dan air, Anda dapat mencucinya dan memakainya kembali.

Jika tidak bisa dicuci, itu harus diletakkan dengan pakaian yang terkontaminasi.

Buang pakaian yang terkontaminasi

Ilustrasi baju terkontaminasi gas air mata
Ilustrasi baju terkontaminasi gas air mata (Pixabay)

Setelah mencuci diri, masukkan pakaian ke dalam kantong plastik.

Hindari menyentuh area pakaian yang terkontaminasi.

Jika Anda tidak dapat menghindari menyentuh area yang terkontaminasi, atau tidak yakin di mana area yang terkontaminasi, kenakan sarung tangan karet, balikkan tas ke luar dan gunakan untuk mengambil pakaian.

Apa pun yang menyentuh pakaian yang terkontaminasi juga harus dimasukkan ke dalam tas.

Jika memakai lensa kontak, masukkan juga ke dalam kantong plastik.

Segel tas, lalu segel tas itu di dalam kantong plastik lain.

Membuang pakaian dengan cara ini akan membantu melindungi Anda dan orang lain dari bahan kimia yang mungkin ada di pakaian tersebut.

(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comgas air matapernapasanBahan kimia
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved