Breaking News:

Jarang Keramas Memicu Munculnya Kutu Rambut? Simak Penjelasan dr. Arieffah Sp.KK

Masalah kutu rambut sebenarnya bisa terjadi pada siapa saja. Penularan kutu rambut bukanlah karena kutu tersebut terbang ke area lain.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
manado.tribunnews.com
ilustrasi seseorang yang jarang keramas 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya masalah kutu rambut sudah ada sejak dulu.

Tentunya kita pernah mendengarkan bahwa jarang keramas dapat memicu munculnya kutu rmabut.

dr. Arieffah mengatakan bahwa kemungkinan hal tersebut terjadi tergantung dari higienitas dan sanitasi.

Memang kutu rambut ini merupakan masalah kesehatan, tetapi bukan termasuk masalah yang menimbulkan kegawatan.

Masalah kutu rambut ini sebenarnya memang mengenai daerah dengan higiene dan sanitasi yang kurang baik.

Apabila kita rajin mencuci rambut, pasti higiene dan sanitasi kita akan jauh lebih baik dengan sendirinya.

ilustrasi seseorang yang jarang keramas
ilustrasi seseorang yang jarang keramas (manado.tribunnews.com)

Baca juga: Selain Penularannya Melalui Penggunaan Benda Bersamaan, Bagaimana Pencetus Awal Kutu Rambut?

Sehingga kemungkinan untuk tertular kutu jauh lebih kecil atau bisa diminimalisir.

Terdapat mitos yang mengatakan bahwa rambut lurus akan sulit tertular kutu karena kutu licin berjalan pada rambut tersebut.

dr. Arieffah menjelaskan bahwa kutu bisa mengenai semua jenis rambut baik yang berombak, lurus maupun keriting.

Kutu rambut disebabkan oleh hewan insecta arthropoda.

2 dari 3 halaman

Jika dilihat dari mata telanjang memang bisa terlihat, tetapi klinisi memeriksa pasti harus melewati tes diagnostik.

Tes diagnostik bisa dari kaca pembesar atau dari mikroskop.

Sebenarnya menggunakan mata telanjang pun kita bisa mengidentifikasi bahkan sampai ke telurnya.

Baca juga: Kutu Rambut Hanya Hidup di Kepala Manusia Saja? Ini Penjelasan dr. Arieffah, Sp.KK

Bentuk kutu tersebut seperti serangga dan memiliki 6 kaki.

Kutu tersebut tidak memiliki sayap dan sebenarnya tidak bisa terbang.

Kalaupun ada seseorang yang ketakutan bahwa kutu tersebut terbang, sebenarnya tidak bisa terbang namun kutu tersebut memiliki kaki sehingga bisa berpindah dari satu orang ke orang lainnya.

Misalkan karena jumlahnya sudah terlalu banyak, maka kutu bisa jatuh ke benda-benda sekitar yang kemudian kita gunakan.

Contohnya jatuh pada bantal saat tidur dan kemudian bantal tersebut kita gunakan hingga akhirnya bisa tetrtular.

Penularan kutu rambut bisa juga dari sandaran kursi, topi bahkan dari sisir.

Jika memang dikhawatirkan terjadi penularan karena kutu terbang, sebenarnya tidak.

Baca juga: Bagaimana Kutu Bisa Hidup pada Rambut Manusia? Berikut Ulasan dr. Arieffah Sp.KK

3 dari 3 halaman

Tetapi apabila dkhawatirkan terjadi penularan karena kontak yang dekat seperti kepala ke kepala dan dari benda-benda yang terkontaminasi memang dimungkinkan.

dr. Arieffah menyampaikan bahwa kutu tersebut hidupnya hanya pada rambut manusia, karena memang spesiesnya Pediculus humanus capitis.

Pediculus adalah kutunya, humanus yakni memang pada manusia, dan capitis adalah pada kepala.

Jadi bisa dikatakan bahwa kutu tersebut memang hidup pada kepala manusia dan tidak bisa hidup pada bulu kucing maupun hewan peliharaan lainnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Timur bersama dengan dr. Arieffah Sp.KK. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin dari RS Hermina Solo.

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkutu rambutkeramaskulit kepalakesehatan rambutdr. Arieffah Sp.KK Pantai Keramas
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved