TRIBUNHEALTH.COM - Melakukan suntik putih sebaiknya tidak sembarangan.
Lakukan perawatan suntik putih hanya dengan dokter spesialis kulit yang berkompeten.
Jika tidak maka akan berbahaya lalu menimbulkan dampak pada kulit.
Baca juga: Benarkah Jika Terjadinya Alergi Kulit Bisa Membuat Penderita Demam? Begini Kata dr. Ammarilis
Salah satu masalah yang bisa terjadi adalah alergi.
Bila sudah mengalami kondisi tersebut, dr. Azizah Amalia Bastian, Sp.KK menganjurkan segera melakukan pengobatan.
Tentunya pengobatan yang paling tepat adalah dengan dokter spesialis kulit dan kelamin yang memang bisa menangani masalah pada kulit. Terutama akibat penggunaan kandungan perawatan kecantikan yang tidak tepat.

"Jadi harus datang ke dokter spesialis kulit dan kelamin terdekat," imbau Azizah dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Lampung News Video.
Pasalnya ada sejumlah obat yang hanya bisa diresepkan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin.
Baca juga: Alergi Kulit Bisa Menyebabkan Komplikasi Ringan hingga Kematian, Begini Kata dr. Ammarilis Murastami
Pemberian obat tersebut disesuaikan dengan keluhan yang dialami pasien.
Biasanya dokter akan memberikan obat anti radang, obat anti gatal, dan salep untuk meredakan gejala.
Waspada Alat Suntik Tidak Steril
Seringkali masyarakat tidak jeli dengan melakukan perawatan suntik putih bukan dengan dokter yang berkompeten, seperti dokter spesialis kulit.
Tentu hal tersebut akan menimbulkan efek samping.

Azizah menyebut dampak yang bisa terjadi adalah infeksi.
"Infeksi ini bisa menyebar ke seluruh tubuh," ucap Azizah.
Infeksi ini bisa disebabkan oleh penggunaan alat suntik yang tidak steril.
Baca juga: dr. Azizah Amalia Sarankan Melakukan Suntik Putih pada Dokter yang Berkompeten
"Jika banteri ini masuk pada suntikan, akhirnya akan masuk pada pembuluh darah. Jadi tubuh kita bisa terinfeksi bakteri," papar Aziah.
Jika sudah mengalami infeksi atau pasien memiliki alergi terhadap kandungan vitamin C yang digunakan untuk menyuntik, pasien bisa merasakan:
- Demam

- Nyeri perut atau kram
- Gangguan fungsi hati (efek jangka panjang)
- Kesemutan
Baca juga: Mengenal Sindrom Kaki Gelisah, Sebabkan Kesemutan dan Kram saat Tidur, Picu Terjadinya Insomnia
- Pusing
- Muntah
- dan syok anafilatik.
Bila pasien sudah mengalami syok anafilatik ini, maka bisa berisiko pada kematian.

Karena itu sangat diharuskan melakukan prosedur suntik putih hanya dengan dokter.
Lantaran alat yang digunakan haruslah steril untuk mencegah infeksi terjadi.
Manfaat Suntik Putih
Manfaat suntik vitamin C tak hanya untuk membuat kulit nampak cerah dan putih, namun selain itu bermanfaat untuk:
- Meningkatkan imun
- Mempercepat penyembuhan luka pada kulit
Baca juga: Marak Suntik Putih, Pahami Hal Berikut sebelum Melakukannya, Begini Ulasan dr. Azizah Amalia
- Antioksidan
- Membantu menghambat penuaan dini
- dan membantu membuat kolagen (kulit kenyal).
Kondisi yang Tak Dianjurkan Suntik Putih
Sebelum melakukan tindakan suntik untuk memastikan kondisi kulit terlebih dahulu.
Salah satu masalah yang kerap datang pada kulit ialah jerawat.

Berdasarkan pernyataan Azizah, meski berjerawat seseorang masih aman jika ingin melakukan suntik putih vitamin C.
Justru dengan penggunaan suntik vitamin C pada saat berjerawat bisa untuk proliferasi kulit atau regenerasi kulit.
"Justru vitamin C ini bagus untuk regenerasi kulit," ungkap Azizah.
Baca juga: Area Wajah yang Mudah Kendur dan Keriput, Simak dr Vonny Ovia R, Dipl.CIBTAC
Berbeda jika memiliki sejumlah kondisi tertentu yang memang sebaiknya tak melakukan suntik putih.
Berikut ini sejumlah kondisi yang tak diperbolehkan suntik putih.
Antara lain:
- Ibu hamil
- Ibu menyusui

- Penderita kencing manis
- Penderita batu ginjal
- Penderita saluran cerna (BAB berdarah)

- Pengguna obat-obatan antikoagulan
- Pengguna obat-obatan antipendarahan
- Pasien dengan rendah diet natrium.
Salah satu alasan suntih putih tak bisa digunakan yakni, bisa berisiko vitamin C yang digunakan untuk suntih putih akan keluar di ginjal lalu membentuk batu.
Jangan Asal Suntik Putih
Meski suntik putih diperbolehkan, namun tetap saja masyarakat perlu berhati-hati.
Jangan mencoba untuk melakukan suntik putih pada orang yang tidak berkompeten.
Baca juga: Setelah Treatment Dagu Berlipat, Pasien Disarankan untuk Rutin Mencuci Wajah, Ini Alasannya
Hanya profesi dokter yang berwenang melakukan tindakan suntik putih.
"Sekarang banyak yang suntik putih manggil orang ke rumah atau salon."
"Nah itu sebenarnya berbahaya, pasien harus pintar dan kritis. Tanyakan apa yang sebenarnya di suntikan pada tubuh," imbau Azizah.
Disamping memastikan bahan yang akan disuntikkan pada tubuh, pasien juga sebaiknya bertanya mengenai efek samping yang mungkin terjadi.
Asal Muasal Suntik Putih
Sebenarnya suntik putih belum pernah dibahas secara khusus oleh suatu jurnal atau penelitian.
Mengingat, adanya suntik putih diawali dari penelitian terhadap pengobatan pasien kanker prostat atau kolon.

Kandungan yang digunakan ialah vitamin C dan glutathione megadose.
Hasilnya, mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dan mencerahkan kulit.
"Setelah itu sering dilakukan suntik putih tersebut," ucap Azizah.
Baca juga: Jerawat Tak Hanya Muncul di Area Wajah, dr. Citra Anggraeny, M.Biomed(AAM) Ungkap Faktor Penyebabnya
Di Indonesia suntik putih yang marak dilakukan ialah menggunakan 3 kadungan.
Di antaranya:
- Vitamin C
- Glutathione megadose
- dan kromosom.

Namun dari 3 kandungan di atas, hanya vitamin C sajalah yang sudah disetujui oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
"Jadi sebenarnya suntik glutathione megadose dan kromosom itu tidak ber-BPOM di Indonesia, karena sampai saat ini saya belum pernah menemukan ijinnya," kata Azizah.
Cantik Tak Harus Putih
Banyak asumsi yang menyatakan bahwa cantik itu harus putih.
Karena kulit putih menunjukkan kondisi kulit yang bagus dan sehat.
Baca juga: Setelah Treatment Dagu Berlipat, Pasien Disarankan untuk Rutin Mencuci Wajah, Ini Alasannya
Padahal opini tersebut tidaklah tepat, lantaran kulit putih itu belum tentu cantik dan sehat.
"Karena sebenarnya jika kita melihat beberapa super model, kulitnya tan atau gelap."
"Namun tampilannya tetap cantik dan menarik," ujar Azizah.
Penjelasan dr. Azizah Amalia Bastian, Sp.KK ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Tribun Jabar Video.
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)