TRIBUNHEALTH.COM - dr. Rani Himayani menyampaikan, ciri-ciri ketika mengalami gangguan refraksi tergantung dari tipenya.
Pada mata minus terjadi lebih sering karena bola mata terlalu panjang, sehingga sinar jatuhnya didepan retina.
Keluhan yang dirasakan oleh pasien biasanya ketika melihat jarak jauh menajdi buram atau tidak fokus.
Sedangkan pada pasien yang mengalami kelainan silinder, biasanya titik fokus yang dilihat lebih dari 1.
dr. Rani Himayani menyampaikan, kita memiliki 2 komponen untuk melihat kelengkungan yaitu kornea permukaan bening di depan mata ataupun lensa.
Biasanya pasien akan datang jika dengan keluhan selain buram, ketika melihat akan dobel atau ganda.
Pada gangguan mata presbiopia kerap dialami oleh usia 40 tahun ke atas, ketika pasien datang biasanya ketika membaca lebih senang maju atau dimundurkan dan lebih nyaman membaca dengan jarak yang jauh terhadap mata.

Baca juga: dr. Rani Himayani Jelaskan Perbedaan Mata Minus, Mata plus dan Silinder
dr. Rani Himayani menyampaikan, penderita presbiopia akan lebih mudah mengalami mata lelah saat membaca.
Terkadang juga mengeluhkan sakit kepala, terutama saat melihat objek yang terlalu dekat.
Selain itu pasien juga akan merasa kesulitan ketika membaca dengan huruf yang kecil, sehingga ketika membaca harus dimundurkan agar terlihat dengan jelas.
Pasien juga akan merasa lebih nyaman ketika pencahayaan lebih terang ketika di tempat yang minim cahaya akan merasa kesulitan membaca.
Tak hanya itu saja, pada penderita minus atau miopia pasien lebih sering menyipitkan mata.
Ketika ingin melihat secara fokus, sehingga akan lebih sering menyipitkan mata.
Mata minus, plus dan silinder sebenarnya masuk ke dalam kelainan refraksi.
Baca juga: Benarkah Keluhan Mata Minus Akibat Seringnya Menatap Layar Smartphone dan Komputer?
Kelainan refraksi adalah suatu gangguan penglihatan dimana gangguan kemampuan mata untuk membiaskan cahaya terganggu.
Gangguan refraksi dibagi menjadi :
- Miopia yaitu berupa rabun jauh, akan ada kesulitan melihat jarak jauh dengan jelas.
Rabun jauh terjadi ketika cahaya yang masuk ke dalam mata kita tidak jatuh pada tempat yang semestinya yaitu di retina.
Sehingga menyebabkan gangguan untuk melihat jarak jauh dengan jelas
- Mata plus, yang biasanya dikenal dengan kaca mata yang digunakan untuk membaca jarak dekat.
Untuk Sferis positif atau dikenal dengan mata plus memang dikarenakan adanya kelainan dengan istilah Hipermetopia atau Hyperopia.
Baca juga: Dok, Mengapa Ibu Hamil dengan Mata Minus Tidak Dianjurkan Melahirkan secara Normal?
Hyperopia adalah rabun dekat, yakni kesulitan melihat jarak dekat dengan jelas.
Hipermetopia merupakan rabun dekat atau kelainan refreksi mata.
Sinar yang datang, bayangan dari sinar yang masuk kedalam mata jatuhnya dibelakang retina.
Perbedaan dengan Presbiopia, pada rabun dekat bisa terjadi saat seseorang dilahirkan.
- Presbiopia merupakan rabun dekat yang dialami pada usia lanjut yang terjadi karena seiring pertambahan usia.
Biasanya Presbiopia terjadi pada saat memasuki usia 40 tahun, dimana daya akomodasi lensa mata berkurang sehingga kemampuan melihat dekat atau membaca dekat menjadi berkurang.
Baca juga: Ketahui Cara-cara Perawatan Gigi Sensitif selain Mengganti Pasta Gigi
Mata mengalami gangguan ketika melihat objek jarak dekat, tetapi bertahap tergantung dengan usia.
Pada Hipermetropia dan presbiopia ini dikoreksi dengan kacamata plus.
- Silinder dalam bahasa kedokteran disebut dengan Astigmatisma
Silinder bisa terjadi karena adanya kelengkungan kornea atau lensa yang tidak sama di berbagai meridian atau titik fokusnya jatuh lebih dari satu.
Biasanya pandangan pasien terlihat buram atau kadang terlihat ganda.
Ini disampaikan pada channel Youtube Tribun Lampung bersama dengan dr. Rani Himayani, Sp.M. Seorang dokter spesialis mata.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)