TRIBUNHEALTH.COM - Tentu kita sudah tidak asing dengan istilah malnutrisi.
Beberapa orang menganggap malnutrisi hanya dialami oleh anak-anak saja.
Nyatanya orang dewasa muda maupun orangtua bisa mengalami malnutrisi.
Malnutrisi adalah kondisi ketidakseimbangan anatra zat yang masuk dengan energi yang dikeluarkan.
Bisa terlalu banyak maupun terlalu sedikit.
Malnutrisi pada dewasa secara umum dibagi menjadi dua yaitu gizi kurang dan gizi lebih, kemudian dari gizi kurang itu ada yang namanya gizi sangat kurang dan untuk gizi lebih dibagi lagi menjadi overweight, obesitas 1, obesitas 2.
Penyebabnya karena asupan makannya tidak sesuai dengan kebutuhan kalorinya.

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Seseorang Mengalami Malnutrisi? Ini kata R. Radyan Yaminar S.Gz.
Bisa karena orang tersebut belum mengetahui bagaimana konsep gizi seimbang maupun tidak tau apa yang harus dimakan sehingga keadaan gizinya menjadi lebih meupun kurang.
Bisa juga karena aktivitas fisik dan olahraganya terlalu keras tetapi tidak diimbangi dengan pemenhan gizi yang baik.
Apa resiko yang dapat terjadi akibat malnutrisi?
Berikut penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz. yang menjadi narasumber TribunHealth.com.
Saat ini ia menjalankan profesinya sebagai ahli gizi di Rumah Sakit Nirmala Suri Sukoharjo.
Radyan merupakan alumni dari Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan program studi Ilmu Gizi.
Berdasarkan daftar riwayat hidup yang diterima oleh TribunHealth.com, tercatat ia aktif melakukan berbagai karya ilmiah.
Baca juga: Adakah Jenis-jenis dari Malnutrisi? Berikut Penjelasan R. Radyan Yaminar, S.Gz
Di antaranya:
- 18 Agustus 2021 “Haruskah Makan Nasi Setiap Hari?"
Di publikasikan melalui Instagram dan Linkedln
- 15 Agustus 2021 “Varian Rasa pada Susu Kemasan Memengaruhi Nilai Gizinya”
Di publikasikan melalui Instagram dan Linkedln
- 11 Agustus 2021 “Porsi Makan Sayur yang Sebenarnya”
Di publikasikan melalui Instagram dan Linkedln
- 09 Agustus 2021 “Apa Saja isi dari Informasi Nilai Gizi”
Di publikasikan melalui Instagram dan Linkedln
- 06 Agustus 2021 “Produk Makanan yang Lebih Sehat dari yang Lainnya?”
Di publikasikan melalui Instagram dan Linkedl
- 27 Mei 2021 “Pengetahuan dan Persepsi Ibu Mengenai Informasi Nilai Gizi pada Produk Label Formula Pertumbuhan Anak Balita”
Di publikasikan melalui PROSIDING URECOL.
Baca juga: R. Radyan Yaminar S.Gz Jelaskan Pengertian Malnutrisi agar Masyarakat Lebih Paham
Atas keuletannya, ia memiliki beberapa penghargaan bergensi. Baik dari tingkat universitas maupun tingkat nasional.
Di antaranya:
- Finalis 10 Besar
Pekan Ilmiah Mahasiswa Pertanian Indonesia (PIMPI) di Institut Pertanian Bogor (IPB) - 2017
- Finalis 56 Besar
Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional dengan tema "Meningkatkan Stabilitas Nasional untuk Memenangkan Persaingan Global" di Unissula Semarang – 2017
- Fasilitator Terbaik PERGIZI PANGAN INDONESIA
Dalam acara edukasi sarapan sehat untuk 26.500 anak sekolah, guru, orang tua, siswa, dan dosen, pada April-Mei 2017 – 2017
Baca juga: Apa yang Terjadi Jika Pasien Covid Mengalami Malnutrisi? Begini Ulasan Ahli Gizi
- Juara 1
Kategori Lomba Vidio Gizi bertema "Sarapan dulu dengan makanan sehat untuk pikiran yang lapar" di Universitas Muhammadiyah Surakarta 2017
- Finalis Terfavorit
Kategori Lomba Vidio Gizi bertema "Sarapan dulu dengan makanan sehat untuk pikiran yang lapar" di Universitas Muhammadiyah Surakarta 2017
- Staff Terbaik
Ikatan Lembaga Mahasiswa Gizi Indonesia (ILMAGI) Indonesia 2017
- Penerima Beasiswa
Humas Perhutani Kantor Perwakilan Jati Sejahtera Jawa Tengah Indonesia – 2016
- Representatif ILMAGI untuk AOMKI dalam Acara 2nd Health Summit - 2016
Baca juga: Ketahui Penyebab Lansia Alami Penurunan Nafsu Makan, jika Berlangsung Lama Bisa Sebabkan Malnutrisi
Profil lengkap R. Radyan Yaminar S.Gz bisa dilihat disini.
Pertanyaan :
Apa resiko yang dapat terjadi akibat malnutrisi?
Anggra, Solo
R. Radyan Yaminar S.Gz menjawab :
Resiko [ada gizi lebih (overweight, obesitas 1, obesitas 2) mengarah ke penyakit tidak menular seperti DM, penyakit jantung, kolesterol, dll.
Resiko pada gizi kurang maupun gizi sangat kurang mengarah kepada daya tahan tubuhnya yang tidak kuat mudah terinveksi virus, bakteri, dll karena tubuh tidak memiliki cukup simpanan energi maupun protein untuk menjaga system imun.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)