TRIBUNHEALTH.COM – Hiperpigmentasi merupakan kondisi munculnya bercak gelap pada kulit.
Berdasarkan pemicunya, hiperpigmentasi kulit terbagi menjadi beberapa macam, antara lain:
1. Melasma
2. Lentigo
3. Hiperpigmentasi pasca inflamasi
4. Hiperpigmentasi akibat obat-obatan
Untuk membahas mengenai informasi kesehatan dan perawatan kecantikan, kita bisa bertanya langsung dengan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin yang sudah berkompeten seperti dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK.
Baca juga: Benarkah Konsumsi Makanan Pedas Bisa Sebabkan Usus Buntu? Berikut Jawaban dr. Andreas Cahyo Nugroho

Baca juga: Perlu Diketahui Jika Tanda Sariawan Bisa Berisiko Sebabkan Kanker Mulut, Begini Penjelasan drg. Erni
dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK merupakan seorang Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin.
dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK telah lulus dari sejumlah Universitas ternama yang berada di Indonesia maupun luar negeri.
Kompetensi yang dimiliki oleh dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK memang tidak bisa diragukan.
dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK merupakan alumni dari Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, ChongQing Medical University (China), dan Universitas Diponegoro.
Perlu menjadi informasi jika dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK juga memiliki pengalaman yang cukup lama sekitar 10 tahun di bidang dermatologi yang mempelajari kulit, rambut dan kuku.
Selain itu, pengalamannya di bidang venerologi yang mempelajari seputar kelamin juga tak bisa diragukan.
Baca juga: Profil dr. Lusiyanti M.Med, Sp.KK yang Menjadi Dokter Spesialis di Derma-V Clinic

Baca juga: Benarkah Hiperpigmentasi Kulit Cenderung Dialami oleh Orang Berkulit Putih? dr. Lusiyanti Menjawab
Pengalaman dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK dalam bidang kedokteran kulit dan kelamin antara lain:
- Injectables : Botox, Filler, Skinbooster, Salmon Healer, Collagen Stimulator, dan lain-lain
- Lasers : Nd-YAG Laser, CO2 Ablatove atau Fractional Laser, Vascular Laser, dan lain-lain
- Other devices : Fractional RF, HIFU atau Ultheraphy, Monopolar RF, Vaginal Tightening RF, Microneedling, PRP, IPL, Electrocauter, dan lain-lain
- Treadlifting, Minor Skin Surgery, Scar Revision
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK akan menjawab seluruh pertanyaan Tribunners seputar kesehatan dan perawatan kecantikan.
Pertanyaan:
Benarkah jika diagnosis hiperpigmentasi kulit hanya bisa dilakukan oleh dokter dan tidak disarankan melakukan diagnosis sendiri?
Binti, Tinggal di Surakarta.
Baca juga: Memahami Definisi Hiperpigmentasi Kulit dari Sisi Medis Menurut dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK

Baca juga: dr. Lusiyanti, M.Med Ungkap Kondisi Tertentu yang Meningkatkan Risiko Terjadinya Hiperpigmentasi
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Lusiyanti, M.Med., Sp.KK Menjawab:
Benar karena berbagai macam tipe, kalau pada bayi misalnya itu disebut dengan hipopigmentasi bukan hiperpigmentasi.
Jadi kulit mengalami penurunan pigmen di area tersebut.
Sehingga untuk diagnosanya dan penanganannya berbeda-beda.
Karena hiperpigmentasi sendiri dibagi juga dengan beberapa pembagian.
Misalnya gangguaannya dipermukaan kulit atau epidermis, kemudian ada yang lebih dalam di bagian dermis, dan ada yang sifatnya campuran di mana epidermis dan dermis bersamaan.
Baca juga: Perlukah Gunakan Kacamata Anti Radiasi Saat Menggunakan Laptop & Gadget? Begini Jawaban dr. Irfan
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.