Breaking News:

Lingkungan Terdekat Jadi Kunci Deteksi Depresi pada Seseorang,Ini Langkah Tepat untuk Mengatasi

Berikut simak penjelasan dokter mengenai deteksi dini pada kondisi depresi

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
Pixabay
Ilustrasi alami depresi 

TRIBUNHEALTH.COM - Depresi adalah kondisi yang merujuk pada perasaan yang sedih berkepanjangan.

Keadaan depresi bisa terjadi pada siapapun, namun umumnya pada negara berkembang depresi dialami oleh usia 24 tahun dan disusul negara maju pada 27 tahun.

Seseorang yang mengalami depresi seirngkali dikatakan menyangkal terhadap kondisi yang dialami.

Baca juga: Ayah Bisa Alami Depresi setelah Bayi Dilahirkan, Jadi Mudah Marah, Gelisah, dan Kurang Motivasi

Akhirnya tanda depresi yang dialami semakin memberat.

Padahal jika depresi telah dideteksi sejak dini, maka kondisi ini bisa diatasi dengan cepat.

Untuk mengetahui cara deteksi depresi sejak dini simak penjelasan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp. KJ.

Profil dr. Hary Purwono, Sp.KJ
Profil dr. Hary Purwono, Sp.KJ (Dokumen pribadi dr. Hary Purwono, Sp.KJ)

Hary saat ini berpangkat sebagai Mayor kesehatan.

Dirinya menjabat sebagai Psikiater di RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.

Hary lahir di Rantau, Aceh Tamiang 9 Juni 1983.

Baca juga: Profil dr. Hary Purwono, Sp.KJ yang Menjadi Psikiater RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo

Dalam daftar riwayat hidup yang diterima Tribunhealth.com, Hary merupakan alumni dari S1 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

2 dari 3 halaman

Tercatat berbagai karya ilmiah yang pernah ia lakukan, seperti:

Konsultasi dengan psikiater
Konsultasi dengan dokter (Pixabay)

1. Depresi pada Individu dengan Gangguan Kepribadian Psikopat (2016)

2. Hubungan Gangguan Depresi dengan Demensia pada pasien Geriatri (2017)

Baca juga: Siapa yang Paling Rentan Alami Depresi? Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp. KJ. Menjawab

3. Hubungan mediator Inflamasi HsCRP dengan Inflamasi pada Skizofrenia (2018).

Tanya:

Bagaimana cara melakukan deteksi depresi sejak dini dokter?

Ilustrasi seseorang yang sedang berkonsultasi dengan psikiater
Ilustrasi seseorang yang sedang berkonsultasi dengan psikiater (freepik.com)

Baca juga: Angka Penderita Depresi di Indonesia Capai 12 persen, Dokter: Masa Pandemi Kemungkinan Bertambah

Ana, Solo.

Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp. KJ. Menjawab:

Jadi deteksi dini depresi ini sebenarnya adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan.

Karena bila depresi tidak ditangani segera, sementara secara fungsi orang, produktifitas, pola berpikir atau pola berperilaku banyak yang berubah, maka akan menjadi lebih parah.

Ilustrasi seseorang yang depresi
Ilustrasi seseorang yang depresi (lifestyle.kompas.com)
3 dari 3 halaman

Jadi yang namanya depresif itu berjalannya bersifat kronis dan progresif.

Berjalan dalam waktu lama dan semakin lama akan memberat.

Baca juga: Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ Ungkap Keluhan yang Bisa Dialami Jika Mengalami Depresi

Kecuali jika mengalami gangguan depresi bipolar, bisa cukup cepat.

Kondisi depresi bisa didiagnosa dalam rentang waktu 2 minggu setelah mengalami sejumlah gejala.

Sehingga untuk mendeteksi dini gejala depresi, faktor keluarga inti, orang-orang terdekat atau lingkungan pekerjaan itu memegang peranan penting dalam mendeteksi dini kondisi depresi.

Ilustrasi alami depresi
Ilustrasi alami depresi (Pixabay)

Apabila sudah mulai terlihat konsentrasinya menurun, produktivitas menurun, lalu lebih menarik diri dan merawat dirinya sudah tidak seperti biasanya dalam kurun waktu 2 minggu terakhir, maka keluarga atau lingkungan terdekat perlu memberikan inisiatif untuk memberikan pertolongan.

Baca juga: Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ Paparkan Tata Laksana Penderita Depresi Menggunakan Farmakoterapi

Baik dukungan atau mengajak untuk berkonsultasi dengan psikiater.

Jadi sebenarnya jika mengalami stressor, lalu bercerita dengan orang lain, itu sedikit banyak mengurangi beban stresor sehingga tidak merasa sendiri.

Baca juga: Dokter Sebut Prevalensi Terjadinya Vitiligo Dihubungkan dengan Tingkat Stres yang Dialami Seseorang

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comdepresiKesehatan MentalMayor Kes dr. Hary Purwono Sp.KJ.RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved