TRIBUNHEALTH.COM - Sebenarnya hampir setiap orang tidak memiliki susunan gigi yang rata.
Beberapa orang merasa kurang percaya diri dengan susunan gigi mereka yang tidak rapi.
Perawatan susunan gigi yang tidak rapi yang sering dilakukan ialah pemasangan behel atau kawat gigi.
Pemasangan kawat gigi pun perlu memperhatikan kondisi dari pasien.
drg. Ardiansyah Pawinru mengatakan, pada usia anak-anak yang masih memiliki gigi susu tidak boleh dilakukan pemasangan behel.
Karena akar dari gigi susu mudah terabsorbsi, sehingga akarnya bisa resorbsi sendiri.

Baca juga: Dokter Sebut Sebelum Usia 18 Tahun Bisa Alami Depresi, Meski Data yang Ada Rata-rata 24 Tahun
Pada kasus penyakit sistemik atau usia-usia yang mengalami penyakit sistemik tidak dianjurkan menggunakan kawat gigi.
Misalkan pasien dengan penyakit diabetes melitus tidak disarankan menggunakan kawat gigi.
Penyakit diabetes tersebut akan menyebabkan gigi goyang karena asupan pembuluh darah yang berubah.
Jika dilakukan perawatan ortodonti pada pasien diabetes, maka gigi pasien akan menjadi goyang karena perawatan orto akan menggerakkan gigi.
Seseorang yang memiliki riwayat diabetes yang tidak terkontrol, tidak akan ada regenerasi tulang atau perbaikan tulang sehingga gigi bisa mengalami goyang.
drg. Ardiansyah Pawinru mengatakan, pasien yang memiliki penyakit berkaitan dengan jaringan pendukung tidak bisa dilakukan pemasangan kawat gigi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribunnews bersama dengan drg. Ardiansyah Pawinru, SP. Ort(K). Seorang dokter gigi spesialis ortodonti.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)