TRIBUNHEALTH.COM - Hordeolum atau bintitan diklasifikasikan berdasarkan waktu.
Pengklasifikasian yang berdasarkan waktu dan masih baru kejadiannya disebut dengan akut, yaitu kurang dari 2 minggu benjolan pada kelopak mata mulai muncul.
Hordeolum kronik bisa terjadi sampai lebih dari 2 minggu.
Misalkan bintitan sudah diobati tetapi tidak ada perbaikan, tidak kempes dan benjolan tetap ada pada kelopak mata disebut dengan Hordeolum kronik.
dr. Rani Himayani menyampaikan, pembagian tersebut berdasarkan glandula atau kelenjar yang terlibat dan bisa dibagi menjadi internal juga eksternal.
Bintitan internal biasanya kelopak mata yang terlibat kelenjar yang terlibat ialah kelenjar Meibom.

Baca juga: Bagaimana Cara Masuk ke Masa Lalu Penderita Bipolar? Ini Jawaban dr. Yanne Cholida
Kelenjar meibom posisinya di posterior atau dibelakang dari kelopak mata.
Sedangkan bintitan eksternal biasanya melibatkan kelenjar Zeis atau Moll.
Pada bintitan eksternal, kelenjar yang terlibat di anterior atau luar kelopak mata dan lokasinya lebih ke arah kulit.
dr. Rani Himayani menyampaikan, bintitan terdapat dua jenis yaitu hordeolum di luar kelopak mata yaitu eksternal dan arah dalam atau internal.
Biaasanya isi bintitan diluar kelopak mata maupun didalam kelopak mata ialah abses atau nanah.
Bintitan eksternal akan lebih sering terjadi, karena terlihat dari kelopak mata yang membengkak dna berwarna merah.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru, Sp.Ort(K) Ungkap Beberapa Contoh Perawatan Ortodonti Interseptik
Dikarenakan eksternal mengarah ke arah luar, maka terlihat ke arah kulit.
Sedangkan bintitan internal, karena mengarahnya bukan disisi luar tetapi terjadi didalam kelopak mata maka tidak akan terlihat dan tidak ada tanda-tanda inflamasi atau kemerahan.
Pada bintitan internal hanya muncul benjolan dan rasa nyeri juga tidak disertai dengan tanda-tanda merah.
Untuk mengetahui apakah benjolan tersebut berwarna merah, maka kelopak mata harus dibuka
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Rani Himayani, Sp.M. Seorang dokter spesialis mata.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)