TRIBUNHEALTH.COM - Yang paling sering dialami terkait gigi patah adalah reaksi rasa ngilu atau sakit.
Kejadian gigi patah bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa.
Gigi bisa mengalami patah akibat benturan terhadap benda kerasa ataupun ketika terjatuh dan membentur ke tanah.
Kondisi gigi yang patah bisa dilakukan perbaikan kembali, namun diperlukan pemeriksaan dokter terlebih dahulu untuk menentukan penanganan.
drg. Anastasia menyampaikan tips perawatan gigi patah yang sudah dilakukan perbaikan, yakni :
- Perlakukan gigi secara wajar

Baca juga: Perhatikan Pemenuhan Gizi pada Remaja yang Baru Memasuki Masa Pubertas
Tidak disarankan mengonsumsi makanan terlalu keras, konsumsi makanan panas tiba-tiba tidak boleh langsung berubah ke dingin atau sebaliknya dari konsumsi minuman dingin dan langsung berubah ke makanan panas.
Karena beberapa material tambalan ikatannya hanya seperti kunci, sehingga oleh suhu bisa mengalami proses perubahan ditingkat molekuler yang bisa menyebabkan keretakan tambalan atau ikatan dari lem sehingga bisa lepas.
drg. Anastasia menyampaikan pesan untuk berhati-hati menggunakan gigi patah yang sudah dilakukan perbaikan.
- Pentingnya mengetahui tindakan yang dilakukan dokter pada gigi, sehingga kita bisa menjaganya lebih tepat sesuai dengan material yang diterima.
Baca juga: Apa Penyebab Tumor Otak? Ini Penjelasan dr. I Gde Anom A. Yudha, Sp. BS, FINO, FINSS, FICS
Misalkan dokter melakukan tindakan fiksasi berupa tambalan dengan bahan A misalnya, maka perlu diatanyakan kelebihan dan kekurangan tambalan A juga bagaimana cara perawatannya.
Karena setiap material tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan cara perawatannya tentu bisa berbeda.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Bogor bersama dengan drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati. Seorang dokter gigi.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)