TRIBUNHEALTH.COM - Kista ovarium bisa terjadi pada wanita siapa saja, dan kista jenis ini bsia pecah.
Situs medis Medical News Today (MNT) menyebut kista ovarium yang pecah seringkali tidak menimbulkan gejala.
Sekalipun ada gejala yang muncul, biasanya ringan.
Gejala utama pecahnya kista ovarium adalah rasa sakit yang datang tiba-tiba, parah, dan tajam di perut bagian bawah yang mungkin bersamaan dengan mual dan muntah.
Gejala lain mungkin termasuk:
- siklus haid tidak teratur
- pendarahan vagina
- penumpukan cairan di perut
- tekanan atau perasaan berat di panggul
- rasa sakit saat berhubungan seks

Baca juga: Waspada, Adanya Tumor Ganas pada Ovarium Dapat Menekan Organ-organ pada Tubuh
Seseorang yang mengalami sakit perut atau panggul harus segera mencari perawatan jika disertai gejala berikut:
- pusing atau kelemahan
- pingsan
- pendarahan vagina yang berat
- demam
- sesak napas
- detak jantung cepat
Gejala-gejala ini mungkin menunjukkan komplikasi seperti torsi ovarium dan infeksi, yang memerlukan perhatian medis segera.
Apa itu kista ovarium?

Baca juga: Pengidap Endometriosis Lebih Berisiko Alami Kanker Ovarium, Berikut Ini Penjelasannya
Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk pada satu atau kedua ovarium karena ovulasi.
Ketika seseorang berovulasi, folikel yang berisi sel telur pecah untuk melepaskan sel telur dari ovarium.
Sebagian besar kista berfungsi dan terbentuk dari folikel di ovarium.
Ada dua jenis kista fungsional:
- Kista folikel: Ini terbentuk ketika folikel tidak pecah untuk melepaskan sel telur dan berubah menjadi kista.
- Kista korpus luteum: Ini berkembang setelah folikel pecah untuk melepaskan sel telur.
Seseorang dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki ovarium yang membesar dengan beberapa kista folikel.
Kondisi ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon.
Baca juga: Wanita Perlu Waspada jika Sering Rasakan Kembung, Bisa Jadi Gejala Kanker Ovarium
Baca juga: Benarkah Gejala Awal Kanker Ovarium adalah Perut Sering Kembung? Simak Penjelasan dr. Hervy
Dokter menyebut kista lain sebagai kista ovarium kompleks.
Mereka biasanya terbentuk dari pertumbuhan sel abnormal.
Beberapa jenis antara lain:
- Kista dermoid: Juga dikenal sebagai teratoma kistik jinak, kista ini bervariasi dalam penampilan dan berasal dari sel yang ada sejak lahir. Mereka mungkin mengandung berbagai jaringan seperti rambut dan gigi.
- Fibroma: Ini adalah massa padat yang terbuat dari jaringan ikat. Mereka tumbuh lambat dan biasanya hanya muncul di satu sisi.
- Cystadenoma: Kista ini berkembang dari permukaan ovarium dan mungkin mengandung beberapa jaringan ovarium.
Penyebab pecahnya kista ovarium

Kebanyakan kista ovarium adalah alami dan terjadi sebagai bagian dari siklus menstruasi seseorang.
Mereka kebanyakan jinak dan tidak berbahaya.
Para ahli tidak mengetahui alasan mengapa beberapa kista pecah.
Baca juga: Sering Diabaikan, Berikut Ini Gejala Kanker Ovarium, Makin Cepat Dikenali Makin Berpeluang Sembuh
Di bawah ini adalah alasan yang bisa terjadi:
- ukuran — kista yang lebih besar lebih cenderung pecah
aktivitas seksual - olahraga berat
- trauma perut
- terapi antikoagulasi – obat-obatan yang membantu mencegah pembekuan darah. Laporan tahun 2021 menyatakan bahwa hanya sekitar 1 persen wanita yang menerima terapi antikoagulasi yang akan mengalami ruptur kista ovarium.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)