lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Tindakan pencabutkan gigi seringkali menyebabkan masyarakat enggan pergi ke dokter gigi.
Beberapa masyarakat beranggapan bahwa pencabutan gigi akan menimbulkan rasa sakit dan beresiko pada penglihatan.
Perlu diketahui bahwa sebelum dokter melakukan tindakan pencabutan, dokter gigi perlu memperhitungkan secara matang dan tidak sembarang melakukan pencabutan gigi.
Beberapa hal yang perlu diketahui masyarakat untuk mencegah gigi dilakukan pencabutan, dengan ilmu dan tekhnologi dibidang kedokteran gigi bahwa pencabutan gigi adalah jalan terakhir dari semua perawatan gigi yang bertujuan untuk mempertahankan gigi dalam mulut.
Karena mempertahankan gigi dalam mulut adalah hal yang terbaik.
Baca juga: Apakah Hasil Depigmentasi Gusi Gelap Bisa Bertahan Lama jika Pasien Miliki Riwayat Penyakit Khusus?
Oleh karena itu hindari masalah yang memicu terjadinya gigi berlubang dan karang gigi yang bisa menyebabkan gigi tersebut dicabut karena tidak sehatnya gusi dan jaringan pendukung gigi.
drg. Andi Tajrin menyampaikan bahwa gigi bungsu merupakan suatu masalah besar.
Gigi bungsu dikatakan banyak menyebabkan masalah karena mudah terjadi infeksi, mudah terjadi tekanan pada gigi lain yang ada didepannya.
Sehingga gigi yang ada didepannya bisa berlubang, bisa menjadi tempat penumpukan sisa-sisa makanan.
Yang paling berbahaya saat gigi bungsu berada didalam mulut tidak dirawat atau tidak dilakukan pencabutan, maka akan merangsang terbentuknya kista atau tumor dalam rongga mulut.
Baca juga: Apakah Tindakan Bedah pada Gusi Memerlukan Anastesi? Begini Penjelasan drg. Anastasia
drg. Andi Tajrin menyarankan kepada masyarakat yang memiliki gigi bungsu, walaupun belum terasa sakit tetap harus diperiksakan ke dokter gigi yang berkompeten.
Terkadang masyarakat menganggap bahwa gigi bungsu tersebut belum sakit, justru karena belum sakit maka harus dilakukan pencegahan.
Karena gigi bungsu yang sudah sakit, berarti sudah menandakan adanya kelainan dalam rongga mulut terutama pada gigi dan terkhusus lagi pada gigi yang berimpaksi atau miring.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM(K). Seorang dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial. Kamis (27/1/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)