TRIBUNHEALTH.COM - dr. Melia Yunita, M.Sc.,Sp.A., menyebutkan jika hepatitis akut misterius ini sampai sekarang masih misterius karena belum diketahui penyebabnya.
Oleh sebab itu, ia menyarankan para orangtua untuk melakukan usaha preventif atau usaha pencegahan guna untuk menekan angka penularan hepatitis akut misterius.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, M.Sc.,Sp.A., memberikan penjelasan dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Sapa Dokter.
dr. Melia Yunita menjelaskan, usaha preventif dapat dilakukan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, menjaga kebersihan air yang diminum, dan pastikan untuk mengkonsumsi makanan yang sudah matang.
Tak hanya berhenti disitu saja, saat anak sudah mulai masuk sekolah pastikan membawakan bekal untuk anak, membawakan tempat makan, dan mengedukasi anak untuk tidak sharing makanan dan sharing tempat makan dengan temannya.
Baca juga: dr. Melia Yunita Himbau Orangtua untuk Melakukan Upaya Preventif Terhadap Hepatitis Akut Misterius

Pasalnya hepatitis akut misterius ini penularannya melalui fecal oral, sehingga sangat penting menjaga asupan makanan yang akan dikonsumsi oleh anak-anak.
dr. Melia Yunita menghimbau untuk berhati-hati dalam proses menyiapkan makanan, dalam memasak makanan, menyajikan makanan, hingga dalam menyimpan makanan.
Terkhusus ketika menyiapkan makanan untuk anak yang masih MPASI di usia 6 bulan sampai 2 tahun, dr. Melia tegaskan untuk tidak menyimpan makanan secara sembarangan.
"Jangan disamakan ya cara menyimpan makanan anak yang masih MPASI dengan menyimpan makanan orang dewasa," terang dr. Melia.
"Biasanya kita masak pagi hari, kemudian makanan itu ditaruh di meja dan nanti dipanaskan lagi saat malam hari, yang seperti ini tidak boleh diterapkan pada anak-anak ya."
"Kita tahu ketika kita menaruh makanan dalam waktu 2 jam saja, bakteri sudah mulai tumbuh."
"Dalam waktu 2 jam saat makanan mencapai suhu kamar, itu bakterinya akan mudah sekali berkembang dan akan berbahaya untuk anak kita yang sedang mulai makan pada usia 6 bulan sampai 2 tahun."
Baca juga: dr. Melia Sebut 3 Kriteria yang Digunakan untuk Menegakkan Diagnosis Hepatitis Akut Misterius

dr. Melia Yunita memberikan saran kepada orangtua yang memasak makanan untuk anak yang masih MPASI, sebaiknya setelah memasak makanan tersebut langsung dibagi menjadi dua porsi atau tiga porsi.
Setelah dibagi ke dalam porsi masukkan makanan tersebut ke dalam tempat yang bersih dan rapat dan kemudian baru dimasukkan ke kulkas tidak lebih dari 2 jam setelah masak.
Ketika hendak memberikan makanan tersebut kepada anak, baru makanan tersebut dipanaskan.
"Kalau kita masak, saya sarankan masakanan tersebut maksimal untuk 24 jam, jadi jangan sampai dikonsumsi besoknya dan besoknya lagi, jangan seperti itu," tegas dr. Melia.
"Anak-anak berbeda dengan kita ya, perut kita isinya sudah macam-macam, tapi kalau anak-anak masih steril."
"Terkadang anak yang mengalami diare dan muntah itu penyebabnya karena penyimpanan makanan yang kurang tepat."
"Diare pada anak bayi paling sering disebabkan oleh apa yang ia makan, terkadang kita agak menyepelekan mungkin tidak sengaja tidak cuci tangan pada saat menyiapkan makananya."
Baca juga: dr. Melia: Segera Bawa Anak ke Rumah Sakit jika Alami Dehidrasi & Gejala Lanjutan Hepatitis Akut

Menurut penuturan dr. Melia, dalam proses penyimpanan MPASI yang sudah matang, lebih baik disimpan pada wadah kontainer daripada disimpan di plastik ziplock.
Pasalnya wadah kontainer lebih aman karena wadah kontainer bisa dicuci bersih dengan sabun khusus untuk anak-anak.
"Kalau saya lebih aman menyimpan MPASI menggunakan wadah kontainer daripada plastik ziplock karena wadah kontainer bisa dicuci dan dibersihkan," terang dr. Melia.
"Tempat penyimpanan itu kan hanya digunakan untuk membagi makanan menjadi dua atau tiga porsi dalam satu kali masak."
"Nanti kalau menggunakan plastik ziplock kan pada akhirnya akan dikeluarkan lagi ke tempat lain seperti piring atau kontainer, jadi lebih baik disimpan di wadah kontainer."
"Kalau plastik ziplock dapat digunakan untuk menyimpan bahan-bahan mentah saja."
Penjelasan ini disampikan oleh Dokter Spesialis Anak, dr. Melia Yunita, M.Sc.,Sp.A., dalam tayangan YouTube Tribun Tangerang dalam program Sapa Dokter pada 27 Mei 2022.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/IR)