TRIBUNHEALTH.COM - Ejakulasi merupakan proses keluarnya air mani pada pria setelah mendapatkan rangsangan seksual.
Namun, ejakulasi terkadang disertai dengan rasa sakit pada orang tertentu.
Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, Senin (6/6/2022).
Pada kebanyakan pria, nyeri saat ejakulasi disebabkan oleh kondisi medis.
Terkadang, dokter tidak dapat menemukan penyebab medisnya.
Ketika ini terjadi, beberapa pria mungkin memerlukan dukungan dalam bentuk psikoterapi untuk mengelola kondisi mereka.
Gangguan prostat

Baca juga: Laki-Laki Perlu Mewaspadai Gangguan Prostat yang Disampaikan oleh dr. Rizky Muhammad Ihsan, Sp.U
Baca juga: Pria Perlu Jaga Berat Badan Ideal untuk Cegah Terjadinya Kanker Prostat
Sebagian besar literatur medis tentang ejakulasi yang menyakitkan berfokus pada masalah prostat.
Prostatitis adalah salah satu penyebab umum.
Pria dengan prostatitis mengalami pembengkakan dan peradangan pada prostat.
Pembengkakan ini sering disebabkan oleh infeksi prostat.
Prostatitis juga dapat disebabkan oleh masalah lain, seperti kerusakan saraf atau infeksi saluran kemih (ISK) yang merusak prostat.
Pria dengan diabetes lebih mungkin mengalami kerusakan saraf yang menyebabkan prostatitis.
Suatu kondisi yang disebut benign prostatic hyperplasia (BPH), yang menyebabkan prostat membesar, juga dapat mempengaruhi ejakulasi.
Pria dengan BPH juga mungkin mengalami nyeri atau sulit buang air kecil atau sering ingin buang air kecil.
Masalah prostat lainnya, termasuk operasi pada prostat dan kanker prostat, juga dapat menyebabkan ejakulasi yang menyakitkan.
Efek pengobatan

Baca juga: Pria Wajib Tahu Beberapa Penyebab Ejakulasi Dini, Simak Ulasan dr. Andi Sugiarto Sp.RM
Baca juga: Cairan Praejakulasi Pria Bisa Mengandung Sel Sperma, Tetap Berpeluang Sebabkan Kehamilan
Beberapa obat dapat menyebabkan ejakulasi yang menyakitkan.
Antidepresan dapat menyebabkan berbagai masalah seksual, termasuk perubahan libido, disfungsi ereksi (DE), dan ejakulasi yang menyakitkan.
Masalah hubungan dan emosional
Depresi, kecemasan, dan stres secara radikal dapat mengubah kehidupan seks pria.
Demikian juga, masalah dalam suatu hubungan dapat bermanifestasi sebagai gejala fisik, termasuk ejakulasi yang menyakitkan.
Pria yang tidak mengalami rasa sakit saat masturbasi mungkin mengalami ejakulasi yang menyakitkan karena masalah emosional atau hubungan.
Masalah vesikula seminalis

Baca juga: Benarkah Air Mani Kental Merupakan Sperma yang Subur? Berikut Ulasan dr. Rahmawati
Baca juga: Mengapa Sperma Saya Berwarna Merah Muda, Dok? Begini Penjelasan dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS
Vesikula seminalis adalah kelenjar tempat sperma bercampur dengan cairan lain untuk membuat air mani.
Masalah dengan kelenjar ini, terutama pertumbuhan keras yang disebut batu, dapat membuat ejakulasi menjadi menyakitkan.
Prosedur panggul
Prosedur pada alat kelamin atau di panggul, termasuk radiasi panggul, dapat merusak prostat dan bagian tubuh lain yang berperan dalam ejakulasi.
Kerusakan ini bisa membuat ejakulasi terasa menyakitkan.
Infeksi seksual menular

Baca juga: 86% Orang yang Melakukan Treatment Vagina Tightening Mengalami Peningkatan Kepuasan Seksual
Baca juga: Masalah Seksual yang Terganggu Perlu Dilakukan Pengobatan, Simak Ulasan Medical Sexolog
Berbagai macam infeksi menular seksual (IMS) dapat membuat ejakulasi menjadi menyakitkan.
Pria mungkin merasakan sensasi terbakar saat ejakulasi, buang air kecil, atau keduanya.
Klamidia dan trikomoniasis adalah penyebab umum.
Masalah sistem saraf
Gangguan yang mempengaruhi sistem saraf, seperti diabetes, dapat merusak saraf yang berhubungan dengan orgasme dan ejakulasi.
Beberapa cedera fisik juga dapat membahayakan saraf. Pria dengan cedera tulang belakang mungkin mengalami berbagai sensasi yang tidak biasa selama ejakulasi.
Toksisitas merkuri
Beberapa laporan kasus menghubungkan keracunan merkuri, seringkali karena ikan yang terkontaminasi, dengan ejakulasi yang menyakitkan.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan kekuatan tautan ini.
Baca berita tentang kesehatan umum lainnya di sini.
(TribunHealth.com/Nur)