TRIBUNHEALTH.COM - Gigi bungsu adalah gigi geraham ketiga atau gigi geraham terakhir yang tumbuh di penghujung usia belasan tahun atau di awal usia dua puluh tahunan.
Biasanya pertumbuhan gigi bungu disertai rasa nyeri yang luar biasa.
Perlu diketahui jika gigi bungsu juga bisa mengalami masalah kesehatan seperti gigi lain pada umumnya, contohnya yaitu:
- Abses gigi
- Perikoronitis
- Pembusukkan gigi
- Kista atau tumor gusi
Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati membenarkan jika masalah gigi yang sering terjadi adalah kista folikular atau kista dentigerous.
Baca juga: Jika Memiliki Jerawat Punggung Sebaiknya Segera Berkonsultasi untuk Menghindari Terbentuknya Bopeng
Baca juga: Adib Setiawan, S.Psi., M.Psi Jelaskan Cara Orangtua Dalam Memberikan Larangan Kepada Anak
Kista folikular adalah kista odontogenik yang dihubungkan dengan mahkota gigi yang impaksi, embedded, tidak erupsi atau yang sedang tumbuh.
Kista ini adalah jenis kista odontogenik yang kedua paling sering terjadi, sekitar 14-24% dari seluruh kista rahang.
Hal ini disampaikan oleh Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 11 Maret 2022.
drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati menerangkan jika kondisi ini biasanya terjadi karena gigi mengalami impaksi dengan pertumbuhan yang miring kemudian terjadi infeksi yang berulang dan memicu kejadian peradangan di area tersebut dilanjutkan dengan hancurnya area tersebut.
Alhasil memicu kejadian terbentuknya kista.
Kondisi lain yang mungkin terjadi adalah kondisi kanker atau karsinoma malignant yang juga bisa melibatkan gigi bungsu.
Anomali lain adalah apabila terjadi pertumbuhan yang tidak ideal kemudian area akarnya menekan area persyarafan.
"Karena kita tahu bahwa semisal gigi bungsu pada rahang bawah atau mandibula itu biasanya kan letaknya tentu saja pada area bagian dalam. Nah itu berdekatan dengan nervus alveolus inferior," terangnya.
Baca juga: Perawatan untuk Menghilangkan Jerawat Punggung atau Back Acne Bisa Dimulai Sejak Usia Remaja
Baca juga: Bibir yang Sedang Terluka atau Iritasi Tidak Disarankan untuk Melakukan Laser Bibir Terlebih Dahulu
"Jadi dekat persyarafan darerah sini dan itu bisa pada beberapa case (kasus) semisal pertumbuhannya tidak ideal lalu menekan persyarafan. Nah ini biasanya ciri khasnya adalah rasa baal dan nyeri terus-menerus," ucapnya dalam tayangan Sapa Dokter (11/03/2022).
Anomali kejadian impaksi diantaranya dipengaruhi oleh pertumbuhan dan bentuk dari tulang rahang.
Pertumbuhan dan bentuk tulang rahang itu terbentuk atau berlangsungnya sejak fase lahir hingga kurang lebih kita berusia sekitar 30 tahun.
Dimana pertumbuhan rahang atas umumnya lebih cepat dibanding pertumbuhan rahang bawah atau mandibula dimana pertumbuhan terpesat umumnya berlangsung pada usia 16 hingga 17 tahun.
Pertumbuhan ini biasanya akan melambat dan berhenti pertumbuhannya pada seorang pria hingga berusia 21 atau 22 tahun.
Berbeda dengan pria, apabila perempuan biasanya lebih cepat pada usia sekitar 16 hingga 20 tahun seiring dengan pertumbuhan tulang.
"Jadi mungkin ada yang pernah punya pengalaman teman pada saat SMP atau SMA sepertinya tidak terlalu tinggi begitu ketemu saat sudah bekerja kok yang pria jauh lebih tinggi dibanding yang putri. Karena memang genetik demikian bahwa pria itu cenderung lebih lama atau lebih lambat berakhirnya," lanjutnya.
Baca juga: Dokter Benarkan Jika Headgear dan Facemask Tidak Bisa Digunakan Bersamaan, Ketahui Alasannya
Baca juga: Selain Melakukan Treatment Laser Lips, Pasien Juga Bisa Melakukan Treatment Kecantikan Lainnya
Penjelasan Dokter Gigi, drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribunnews Bogor program Sapa Dokter edisi 11 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.