TRIBUNHEALTH.COM - Seluruh manusia dari kulit dan organ-organ lain seiring berjalannya waktu pasti akan mengalami proses penuaan.
Pada proses penuaan dibagi menjadi dua, yakni intrinsik (alami dari dalam) dan bisa juga diperberat oleh faktor-faktor dari luar.
Salah satu tanda penuaan ialah kulit yang mulai keriput.
Secara ilmiah, semakin kulit bertambah tua maka secara intrinsik pembelahannya akan semakin berkurang, sehingga kondisi kulit akan semakin menipis.
Kandungan air yang mulai berkurang dan produksi kolagen ataupun elastin juga terjadi pengurangan.
Karena pengurangan produksi kolagen dan elastin, maka keriput akan mulai timbul.

Baca juga: drg. Andi Tajrin, M.Kes., Sp.BM Paparkan Kondisi Gigi yang Memerlukan Pencabutan
Wajah kendur dan keriput adalah dua hal yang berbeda.
Wajah keriput terjadi pada area permukaan dan disebabkan karena kulit kering sehingga tampak garis-garis halus.
Lama-kelamaan apabila garis-garis halus tersebut semakin dalam, maka akan dapat memicu keterlibatan dalam.
Sedangkan wajah kendur, permasalahannya sudah pada lapisan yang lebih dalam lagi yakni pada dermis.
Pada dermis tersebut sudah terjadi kekurangan kolagen dan elastin yang berfungsi untuk menyokong jaringan kulit, sehingga timbullah kulit kendur.
Sebetulnya kulit keriput dan kulit kendur sama-sama bagian dari proses penuaan tetapi mekanisme terbentuknya sedikit berbeda.
Baca juga: Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG(K) Paparkan Potensi Kanker pada Perempuan
Keriput yang mulai muncul pada usia 20 tahunan bisa disebut dengan penuaan dini.
Karena seharusnya usia 20-30 tahun awal masih belum muncul keriput.
Jika tidak mengalami penuaan dini, normalnya keriput muncul ketika memasuki usia awal 30-35 tahun.
Tetapi apabila kulit sudah dirawat sejak awal, maka bisa memperlambat proses penuaan.
Keriput dan kulit kendur tidak bisa dihindari, karena pada hakikatnya setiap manusia akan menjadi tua.
Akan tetapi keriput dan kulit kendur bisa diperlambat prosesnya, sehingga bisa menua dengan bagus dan tidak menua sebelum waktunya.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengand dr. Desidera Husadani, Sp.DV. Seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Senin (21/2/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)