lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Berbicara kanker pada perempuan, memang banyak sekali pontensi-potensi kanker baik kandungan mupun nonkandungan.
Kanker yang sering terjadi pada perempuan ialah kanker serviks dan kanker payudara.
Untuk mencegah terjadinya kanker serviks, perlu dilakukan vaksinasi HPV.
Setiap vaksin bertujuan untuk menimbulkan kekebalan terhadap sesuatu yang lebih spesifik atau antigen yang diberikan.
Banyak sekali kesalah kaprahan bahwa kanker serviks sama dengan kanker rahim.
Padahal ternyata kanker serviks berbeda dengan kanker rahim.
Baca juga: Vaksin HPV Menyebabkan Kemandulan? Begini Penjelasan Dr. dr. Tofan Widya Utami, SP.OG(K)
Vaksinasi akan membangkitkan suatu proses imunitas pada respon setiap individu.
Dr. dr. Tofan Widya Utami menyampaikan terdapat penyakit kanker leher rahim, kanker badan rahim, kanker saluran telur, dan kanker ovarium.
Penyakit kanker dapat terjadi karena adanya pertumbuhan sel sel di leher rahim yang tidak normal bahkan perkembangannya terus terjadi da tidak terkendali.
Sel yang tumbuh secara tidak normal tersebut menimbulkan pertumbuhan pada leher rahim.
Penyebab dari penyakit kanker serviks ini adalah virus HPV (Human Papilomavirus).
Baca juga: Pentingnya Melaukan Vaksinasi Covid-19 untuk Membentuk Herd Immunity
Seringkali kanker serviks tidak terdeteksi sejak dini, tetapi sudah terjadi stadium lanjutan.
Kanker leher rahim ini sangat bisa dicegah dan jangan sampai ketahuan mengalami kanker serviks atau kanker leher rahim ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Begitu pun juga dengan kanker payudara, jangan sampai ketahuan mengalami kanker ketika sudah memasuki stadium lanjut.
Dr. dr. Tofan Widya Utami menyampaikan, modalitas screening yang sangat handal yaitu untuk kanker serviks dan kanker payudara.
Ketika seorang perempuan mengalami kanker serviks atau kanker leher rahim diharapkan dapat dideteksi diawal kasus yang lebih dini.
Ini disampaikan pada channel YouTube Kompas.com bersama dengan Dr. dr. Tofan Widya Utami, Sp.OG(K). Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi & sekjen himpunan onkologi ginekologi Indonesia (HOGI). Sabtu (30/4/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
