TRIBUNHEALTH.COM - Busung lapar merupakan istilah yang sudah dikenal sejak dulu.
Sekarang busung lapar lebih dikenal dengan masalah gizi, apakah gizi kurang atau gizi buruk.
Dikatakan busung lapar karena perut yang membusung tetapi badan terlihat kurus.
Istilah busung lapar kemungkinan dulu istilah tersebut ditujukan untuk anak gizi buruk yang penampakannya perut membuncit dan tubuh terlihat sangat kurus.
Kondisi tersebut menandakan adanya gizi buruk akibat kekurangan energi karbohidrat.
Diketahui bahwa zat gizi yang kita konsumsi adalah zat gizi makro dan zat gizi mikro.
Contoh dari zat gizi makro adalah karbohidrat, protein, dan lemak.
Baca juga: dr. Qori Tegaskan Hasil Skincare Setiap Orang Berbeda Tergantung dari Jenis Kulitnya
Sedangkan contoh dari zat gizi mikro antaralain mineral seperti zat besi, vitamin dan zinc.
Jenis-jenis dari gizi buruk yaitu Marasmus dan Kwashiorkor.
Marasmus atau gizi buruk akibat kekurangan karbohidrat ditandai dengan badan terlihat sangat kurus seperti tulang yang dibalut dengan kulit.
Tulang yang terlihat seperti dibalut kulit dikarenakan tidak memiliki masa otot.
Sedangkan untuk Kwashiorkor lebih kepada kekurangan protein.
dr. Roro Rukmi menyampaikan bahwa busung lapar lebih kepada gizi buruk tipe Marasmus Kwashiorkor dikarenakan kekurangan karbohidrat dan protein.
Busung lapar lebih kepada tipe Marasmus Kwashiorkor.
Seseorang dengan kondisi perut membuncit dan badan yang sangat kurus artinya sangat kekurangan gizi.
Baca juga: Pahami Cara Merawat Kulit dengan Benar Guna Menghindari Masalah Jerawat
dr. Roro Rukmi menyampaikan bahwa kondisi tersebut bukan hanya kurang gizi tetapi sudah mencapai level gizi buruk.
Salah satu penyebab gizi buruk yaitu kekurangan karbohidrat dan protein.
Jenis-jenis karbohidrat antaralain nasi, kentang roti, donat, dan segala makanan yang berbahan tepung termasuk karbohidrat.
Salah satu jenis dari protein misalnya sevcara hewani ialah ikan, daging, dan telur.
Contoh dari protein nabati terdiri dari tempe dan tahu.
Seseorang yang mengalami busung lapar karena kekurangan dua zat gizi makro tersebut.
Busung lapar terjadi karena asupan gizi yang kurang.
Baca juga: Benarkah Operasi Saraf Kejepit Sebabkan Kelumpuhan? Begini Jawaban dr. Harmantya Mahadhipta
Salah satu faktor asupan gizi yang kurang bisa dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.
Selain asupan gizi yang kurang, busung lapar dapat terjadi karena tidak mau mengonsumsi karbohidrat maupun protein.
Seseorang yang sudah cukup mengonsumsi asupan gizi tetapi kebutuhan tubuh yang banyak melebihi kebutuhan harian, misalnya orang yang sakit berat membutuhkan energi dan protein yang lebih untuk penyembuhannya daripada saat tidak sakit berat.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A. Seorang dokter spesialis anak. Kamis (3/2/2022)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)