TRIBUNHEALTH.COM - Ginjal merupakan organ yang berfungsi mengeluarkan limbah dan cairan berlebih dari tubuh dalam bentuk urine.
Organ ginjal yang berbentuk seperti kacang ini juga membantu mengatur tekanan darah, keseimbangan garam, elektrolit, dan asam basa dalam tubuh.
Apabila kita mengonsumsi cairan, maka cairan tersebut akan masuk ke saluran pencernaan yang diserap oleh lambung.
Kemudian akan masuk ke dalam ginjal, urine akan keluar melalui ureter yang selanjutnya menuju kandung kencing dan akan keluar dalam bentuk urine.
Satu hal yang penting untuk menjaga ginjal adalah kecukupan asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh.
"Seringkali kita dengar ada yang menyarankan harus cukup minum jangan kurang minum supaya ginjalnya sehat," kata DR. dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH.
Baca juga: drg. Ardiansyah S. Pawinru Beberkan Kondisi-kondisi yang Tidak Disarankan untuk Menggunakan Behel

"Hal tersebut adalah suatu hal yang sangat betul dan kecukupan cairan bisa kita dari urine yang keluar," pungkasnya.
Hal ini disampaikan oleh DR. dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 31 Maret 2022.
Baca juga: dr. Irmadani Intan Pratiwi Sebut Tak Perlu Dilakukan Anestesi saat Perawatan Pengencangan Vagina
Urine yang berwarna jernih menandakan jika konsumsi cairan yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup.
Urine yang mulai gelap menandakan jika tubuh sedikit kekurangan cairan tetapi masih cukup.
Urine yang berwarna kuning sudah mulai terjadi kekurangan cairan atau dehidrasi yang ringan.
"Jadi apabila kencing kita berwarna seperti ini, harus sesegera mungkin kita minum untuk mencukupi kebutuhan cairan kita," tuturnya.
"Karena kalau tidak kita cukupi akan bisa mengganggu fungsi ginjal kita," tegasnya.
Apabila urine berwarna cokelat, maka tubuh mengalami dehidrasi yang berat.
Baca juga: Bayi Baru Lahir yang Mengalami Tumbuh Gigi Sesegera Mungkin Harus Konsultasi dengan Dokter Gigi

Baca juga: Hoaks, Vaksin HPV Tidak Sebabkan Menopause Dini, Dokter Sebut Usia yang Layak Lakukan Imunisasi
Kondisi ini merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan karena dehidrasi berat ini dalam waktu singkat bisa mengganggu fungsi ginjal yang dikenal sebagai gangguan ginjal akut.
DR. dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH mengatakan jika ginjal berfungsi menjaga keseimbangan air, elektrolit, mineral, dan tingkat keasaman (pH) dalam tubuh.
Elektrolit yang penting adalah kadar garam dan kadar kalium serta keseimbangan keasaman darah.
Selain itu, ginjal juga berfungsi memproduksi hormon yang dinamakan hormon renin, dimana hormon renin ini yang membantu mempertahankan tekanan darah agar tidak terjadi tekanan darah tinggi.
Disamping itu, ginjal juga menghasilkan suatu zat yang disebut eritropoietin untuk mengatur produksi sel darah merah di sumsum tulang.
DR. dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH paparkan bagaimana ginjal memproduksi sel darah merah, yaitu dengan menghasilkan zat eritropoietin.
Eritropoietin ini akan memacu sumsum tulang untuk membentuk sel darah merah, sehingga apabila ginjal terganggu produksi eritropoietin akan terganggu dan menyebabkan terjadinya anemia.
Baca juga: Gunakan Obat Kumur setelah Sikat Gigi untuk Menghindari Risiko Terbentuknya Karies

Baca juga: Miliki Penyakit Sistemik yang Terkontrol, Apakah Boleh Pasang Behel Gigi? Ini Kata Dokter
Penjelasan DR. dr. Wachid Putranto, Sp.PD-KGH dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Kementerian Kesehatan RI edisi 31 Maret 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita tentang kesehatan di sini.