TRIBUNHEALTH.COM - Pertumbuhan dan perkembangan adalah hal yang pasti dialami oleh setiap orang.
Akan tetapi, yang membedakan manusia satu dengan yang lainnya ialah hasil dari pertumbuhan dan perkembangan itu sendiri, faktor hereditas, faktor lingkungan, dan waktu.
Dokter menuturkan jika pertumbuhan merupakan bertambah banyaknya atau bertambah besarnya sel-sel organ tubuh anak, dimana anak dulunya masih kecil kini sudah besar, berat badan anakpun juga semakin besar.
Hal serupa juga terjadi pada tinggi anak yang semakin bertambah.
Lain halnya dengan perkembangan, perkembangan adalah pematangan fungsi dari masing-masing organ tubuh.
"Jadi pada saat lahir bayi hanya terlentang saja kemudian umur 6 bulan bisa berbalik atau tengkurang, lalu pada 1 tahuhn bisa berjalan ataupun berbicara, itu adalah perkembangan," ucap dr. Salimo.
Baca juga: drg. R. Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati: Adanya Sariawan Bisa Menimbulkan Keluhan-keluhan Fisik
Pernyataan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 29 Januari 2022.
Baca juga: Keluhan Wanita yang Sulit Menahan Kencing Bisa Diatasi dengan Treatment Vagina Tightening
Jadi pada waktu yang bersamaan, anak tumbuh menjadi lebih besar termasuk organ-organnya.
Tak hanya itu saja, fungsinya juga akan bertambah.
"Dari yang tidak bisa apa-apa menjadi bisa ngomong, dan lain sebagainya," sambung Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K).
"Sehingga boleh dikatakan jika pertumbuhan adalah kuantitatif jumlahnya, sementara perkembangan adalah kualitatif per kualitasnya," lanjutnya.
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) berharap agar para orang tua bisa lebih memahami pertumbuhan dan perkembangan anak.
Menurut Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K), pertumbuhan itu berupa berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, lingkar lengan dan sebagainya.
Banyak sekali aspek atau faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang anak, yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.
Baca juga: Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Melakukan Infus Whitening Menurut dr. Satya Perdana
Baca juga: dr. Irma: Pasien yang Melakukan Treatment Vagina Tightening Pasti Sudah Pernah Berhubungan Seksual
Faktor genetik yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) mengatakan jika utamanya dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor genetik yang merupakan faktor keturunan dari gen maupun kromosom orang tuanya.
"Jadi manakala suami istri sudah menikah kemudian dia hamil, di dalam bayinya terdapat dua kromosom, separuh kromosom dari ibunya dan separuh kromosom dari bapaknya," pungkasnya.
"Itu nanti pengaruhnya kalau bapaknya pintar, ibunya pintar, mudah-mudahan secara genetik anaknya juga pinter," imbuh Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K).
"Kalau bapaknya tinggi, ibunya tinggi, mudah-mudahan anaknya juga tinggi, itu adalah faktor genetik atau faktor keturunan," ucapnya.
Baca juga: Pendaki yang Memiliki Riwayat Penyakit Paru Perlu Berkonsultasi dengan Dokter sebelum Mendaki
Faktor lingkungan yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Berdasarkan penjelasan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K), faktor lingkungan yang baik harus bisa menyediakan kebutuhan dasar anak agar mendapatkan tumbuh kembang yang optimal, terutama pada kebutuhan pangan harus memenuhi gizi yang baik.
Apalagi pada bulan pertama atau 1.000 hari pertama kehidupan, gizi anak harus tercukupi.
Ini bertujuan agar anak tidak mengalami gangguan tumbuh kembang baik terjadinya stunting atau masalah tumbuh kembang lainnya.
"Kebutuhan dasar yang harus terpenuhi adalah asah, asuh, dan asih," tegasnya.
Dari penjelasan Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K), diharapkan para orang tua bisa lebih memahami arti dari pertumbuhan dan perkembangan.
Baca juga: Masalah Gigi Berwarna yang Tidak Dapat Diatasi dengan Bleaching, Sangat Disarankan untuk Veneer
Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan, Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube Tribun Health program Healthy Talk edisi 29 Januari 2022.
(Tribunhealth.com/DN)
Baca berita lain tentang kesehatan di sini.