TRIBUNHEALTH.COM - Diare adalah kondisi yang sering dijumpai pada anak-anak.
Seorang anak yang mengalami diare ditandai dengan frekuensi buang air besar lebih sering dan konsistensi tinja lebih cair daripada biasanya.
Bila anak mengalami diare, terkhusus pada bayi dibawah 1 tahun perlu segera diwaspadai.
Baca juga: Deteksi Derajat Keparahan Diare, Mulai dari Ringan hingga Berat Menurut dr. Harsono Salimo Sp. A (K)
Berikut ini simak informasi dari Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K).
Harsono kerap dipanggil masyarakat sebagai Profesor Salimo merupakan dokter spesialis anak konsultan.

Ia lahir di Kediri, Jawa Timur pada 26 Desember 1944 dan saat ini tinggal di kota Solo, Jawa Tengah.
Telah memasuki usia senja, Harsono masih bekerja sebagai staf pengajar bagian ilmu kesehatan anak di Fakultas Kedokteran UNS dan berpraktek di RSUD dr. Moerwardi Surakarta sejak 1984.
Baca juga: Profil Prof. Dr. dr. Harsono Salimo, Sp. A (K) yang Menjadi Guru Besar Emeritus UNS
Selain di rumah sakit tersebut, ia juga membuka praktek pribadi di kediamannya di Jl. Gatot Subroto 196, Solo.
Tanya:
Dokter ada yang menyebut ketika diare, anak lebih baik diberi susu yang encer. Betul atau tidak itu dok?

Baca juga: Begini Proses Terjadinya Karies Susu Botol pada Anak Menurut drg. Wiwik Elnangti Wijaya, Sp. KGA
Mala, Solo.
Prof. Dr. dr. Harsono Salimo Sp. A (K) Menjawab:
Tidak boleh, itu pendapat jaman kuno dahulu.
Jadi selama anak masih minum ASI, maka ASI tersebut harus tetap diberikan.

Baca juga: Cegah Gangguan Tumbuh Kembang, Dokter Singgung Penggunaan Buku KIA dan Cara Menyusui yang Benar
Kalau di atas 2 tahun, bisa diberikan susu yang khusus untuk diare.
Bila tanda-tanda anak intoleransi dengan susu dan gula, maka bisa diberikan susu dengan laktosa gula yang rendah atau tidak mengandung laktosa sama sekali.

Cara itu diberikan agar diare bisa diatasi lebih cepat.
Hati-hati pula jika anak minum susu formula dengan cara penyediaan kurang baik.
Baca juga: Tekankan Pentingnya ASI, UNICEF dan WHO Usul Kemasan Susu Formula Dibuat Polos
Botolnya terkontaminasi dengan virus, nah itu virusnya bisa masuk ke dalam saluran pencernaanya.
Akhirnya bisa menyebabkan diare yang serius.

Baca juga: Deteksi Dehidrasi pada Anak, Dokter: Periksa Ubun-ubun Cekung di Atas Kepala
Maka harus lebih berhati-hati jika bayi dibawah 1 tahun mengalami diare.
Hal itu bisa jadi awal diare yang berat.
Bila terlambat ditangani sedikit saja, akan menyebabkan komplikasi yang berat.
Baca juga: Cukupi Kebutuhan Cairan pada Tubuh untuk Mencegah Dehidrasi, Simak Ulasan dr. Aditya, M Biomed
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)