Breaking News:

Diah Mahmudah, S.Psi Paparkan soal Sisi Anak-anak yang Ada di Dalam Diri Seseorang

Tanpa disadari kepribadian seseorang terbentuk dari inner child. Terkadang orang dewasa pun masih banyak yang bersikap seperti anak-anak.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Ekarista Rahmawati
kompas.com
ilustrasi seseorang yang memiliki masalah inner child 

TRIBUNHEALTH.COM - Inner child merupakan istilah dalam psikologi yang sekarang banyak menjadi perbincangan publik.

Banyak orang yang berpendapat bahwa kepribadian seseorang terbentuk dari inner child yang ada di dalam diri.

Inner child yakni inner artinya suatu kondisi di dalam dan chlid adalah anak-anak.

Istilah berdasarkan dua kata tersebut inner child adalah kepribadian dengan sisi anak-anak di dalam diri seseorang.

Seperti dijelaskan Diah Mahmudah, S.Psi., ia menyebut Eric Burdon seorang yang mengusung psikolog humanistik, yang menekankan bahwa relasi interpersonal memegang peranan kunci untuk berdampak pada psikologis seseorang atau kekurang sejahteraan psikologis seseorang.

Sehingga akan sangat berpengaruh pada kepribadian seseorang.

ilustrasi seseorang yang memiliki masalah inner child
ilustrasi seseorang yang memiliki masalah inner child (kompas.com)

Baca juga: Psikolog : Kekambuhan Delusi Tergantung dari Kondisi Individu yang Bersangkutan

Dari Eric Burdon sendiri menyampaikan bahwa setiap kita ini memiliki mini personality, dan terdapat 3 mini personality.

Mini personality sering dipadankan dengan ego state.

Katakanlah orang dewasa secara masehi 21 tahun keatas atau 24 tahun keatas.

Setiap kita sudah dewasa secara usia masehi memiliki 3 sisi yakni child ego state, adanya mini personality yang memang berupa sosok anak kecil.

2 dari 2 halaman

Yang kedua ialah adult ego state, ada sisi dewasa di dalam diri kita.

Sedangkan yang ketiga sebagai parent ego state, setiap diri kita ada sisi orangtua.

Baca juga: Meski Sudah Sembuh, Stroke Bisa Terjadi Lagi di Masa Depan, Hindari dengan Tips Berikut Ini

Child ego state memiliki terdapat 3 jenis ada yang memang free happy di mana orientasinya di mana seseorang yang dewasa tetapi memiliki sisi yang energik, happy dan antusias.

Semua emosi pada free happy ini tergolong positif.

Selain itu ada adaptif inner child, adanya sisi diri yang menyelaraskan dengan berbagai aturan, perangkat sosial, perangkat norma seperti norma sosial maupun norma agama.

Maladaptive inner child akan mengganggu kedewasaan kita saat ini, di mana dalam diri sosok yang dewasa ada sisi anak kita yang masih terkuka apakah menyimpan ketakutan yang luar biasa, menyimpan marah yang luar biasa, atau menyimpan sedih.

Baca juga: Meski Sudah Sembuh, Stroke Bisa Terjadi Lagi di Masa Depan, Hindari dengan Tips Berikut Ini

Manusia membawa kategori besar, bahwa kategori emosi yang destruktif seperti marah, sedih, dan takut.

Emosi yang psotif disebut juga dengan emosi kontruktif, yaitu rasa gembira, penuh penerimaan, penuh kedamaian dan hal positif lainnya.

Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Jabar bersama dengan Diah Mahmudah, S.Psi. Seoramg psikolog dan founder biro psikologi Dandiah. Rabu (23/3/2022)

(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comInner childKepribadianPsikologisDiah Mahmudah S.Psi Introvert Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved